Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2019, 13:59 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika mencuci, ada banyak hal yang kita perlu perhatikan. Mulai dari kecepatan putaran mesin cucinya, suhu air, memisahkan jenis-jenis pakaian tertentu ketika mencuci, dan lainnya.

Sebab jika dilakukan sembarangan, kita berpotensi merusak mesin cuci dan juga barang yang dimasukkan ke dalamnya. Sama halnya dengan memilih deterjen.

Lalu, deterjen mana yang sebaiknya kita pilih, deterjen bubuk atau cair? Berikut beberapa pertimbangannya:

1. Harga

Seperti dilansir dari Reader's Digest, harga deterjen bubuk yang lebih murah memang kerap menjadi faktor banyak orang lebih memilih deterjen bubuk. Mengapa deterjen bubuk lebih murah?

Sebab, menurut manager of application and technical service Pilot Chemical, Shoaib Arif, untuk membuat deterjen cair diperlukan lebih banyak bahan kimia.

2. Jenis noda

Surfaktan dalam deterjen bubuk satu tingkat dengan alkylbenzene sulfonate, yang sangat efektif untuk noda-noda luar ruangan, seperti lumpur, tanah atau rumput.

Sementara kebanyakan deterjen cair mengandung alcohol ethoxylates yang efektif untuk menghilangkan noda minyak.

Sehingga jika kamu ingin mengilangkan noda luar ruangan, deterjen bubuk adalah pilihan yang lebih tepat.

3. Kepraktisan

Kemudahan ketika menuangkannya ke dalam mesin cuci juga menjadi pertimbangn lainnya. Deterjen cair cenderung lebih mudah dituangkan ketimbang harus mengambil beberapa sendok deterjen bubuk dan memasukkannya ke dalam mesin cuci.

Sebab jika tidak terbiasa menuangkan deterjen bubuk, serbuknya bisa saja mengotori area sekitar mesin cuci.

Selain itu, kemasan besar deterjen bubuk biasanya lebih berat, sulit dibawa-bawa dan mudah robek, terutama jika dalam keadaan basah.

Ilustrasi deterjen cairshutterstock Ilustrasi deterjen cair
4. Berkelanjutan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com