Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telapak Tangan Berkeringat, Benarkah Tanda Gangguan Kesehatan?

Kompas.com - 13/08/2019, 08:07 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Saat gugup atau cemas, sebagian besar orang mungkin saja mengalami telapak tangan berkeringat. Tetapi ada juga orang-orang yang telapak tangannya sering kali berkeringat walau tidak dalam keadaan gugup maupun cemas.

Kondisi telapak tangan yang berkeringat kerap dikaitkan dengan gangguan jantung (seperti lemah jantung), namun anggapan ini tidaklah benar. Keringat berlebih pada telapak tangan umumnya disebabkan oleh hiperhidrosis. Apakah sebenarnya hiperhidrosis ini?

Hiperhidrosis adalah keringat berlebih yang terjadi akibat kelenjar-kelenjar keringat terlalu aktif. Kondisi ini dapat muncul pada seluruh tubuh maupun bagian-bagian tubuh yang memiliki banyak kelenjar keringat saja (seperti, telapak tangan, telapak kaki, ketiak, maupun selangkangan).

Bila terjadi di sekujur tubuh, kondisi ini dikenal dengan generalized hyperhidrosis. Pengidapnya bisa tampak seperti seperti mandi keringat.

Sementara itu, keringat berlebih yang hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu tubuh disebut focal hyperhidrosis. Misalnya, telapak tangan berkeringat.

Baca juga: Mengenal Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebih Parah

Hiperhidrosis sebenarnya tidak mengganggu kesehatan seseorang, dan justru lebih sering menjadi masalah bagi penampilan dan pergaulan. Apabila kondisinya sangat parah, tentu bisa memengaruhi kepercayaan diri maupun kehidupan sosial penderitanya.

Kenapa hiperhidrosis bisa terjadi?

Keringat berlebihan bisa saja tidak memiliki penyebab apapun dan diistilahkan dengan hiperhidrosis idiopatik primer. Namun ada juga hiperhidrosis yang dipicu oleh kondisi medis tertentu, yang dikenal dengan istilah hiperhidrosis sekunder.

Hiperhidrosis idiopatik primer

Idiopatik berarti tanpa sebab yang diketahui. Pada sebagian besar kasus, jenis hiperhidrosis idiopatik primer muncul sebagai focal hyperhidrosis. Contohnya, keringat berlebihan di telapak tangan atau telapak kaki.

Diduga, hiperhidrosis primer ini disebabkan faktor genetik karena mayoritas penderitanya memiliki saudara atau orangtua kandung yang juga mengalami kondisi yang sama.

Ada juga yang menduga hiperhidrosis jenis ini berkaitan dengan sifat orang mudah cemas, gampang gugup, serta rentan tertekan. Tetapi sejumlah penelitian membantah dugaan tersebut.

Sebuah studi menemukan bahwa orang-orang yang mengalami hiperhidrosis tidak lebih rentan terhadap rasa cemas, gugup, atau stres jika dibanding dengan populasi umum yang dipaparkan dengan pemicu stres yang serupa.

Yang terjadi justru sebaliknya, penderita hiperhidrosis jadi lebih mudah cemas, gugup dan stres akibat memikirkan keringat yang keluar berlebihan.

Hiperhidrosis sekunder

Selain hiperhidrosis primer, ada juga hiperhidrosis sekunder. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengeluarkan keringat berlebihan akibat mengidap kondisi medis tertentu.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com