Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bally, Sepatu Impian Bung Hatta yang Tak Pernah Terbeli...

Kompas.com - 17/08/2019, 15:30 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesederhanaan sangat melekat pada sosok proklamator Muhammad Hatta atau yang akrab disapa Bung Hatta.

Salah satu kisah tentang kesederhanaan sosok Bung Hatta adalah tentang keinginannya memiliki sepatu Bally.

Hingga akhir hayatnya, Bung Hatta belum sempat membeli sepatu idamannya itu.

Baca juga: Bung Hatta dan Sepatu Bally, Cermin Kesederhanaan Sang Proklamator...

Diidamkan oleh sosok proklamator, sebetulnya apa yang istimewa dari merek sepatu Bally tersebut?

Berikut perjalanan bisnis sepatu Bally yang sudah berdiri sejak 1851.

1851

.BALLY .
Bally merupakan sepatu buatan Swiss yang didirikan oleh Carl Franz Bally di Schönenwerd, Swiss pada 1851.

Dikutip dari situs ballyofswitzerland.com, ide membuat sepatu terinspirasi dari sepasang sepatu yang dilihatnya dalam perjalanan ke Paris, Perancis.

Ia kemudian membuat workshop di rumahnya di Schönenwerd, Swiss.

1857

Visi Bally yang dituangkan dalam sepatu membawanya cepat berkembang, dan mendapat sorotan.

Hingga pada 1857 ia sudah semakin memperluas pasarnya hingga ke luar Swiss.

1860

Bally sudah mempekerjakan 500 orang perajin dan menyulap Schönenwerd menjadi semacam kota perusahaan, yang juga menawarkan manfaat dari perawatan kesehatan dan fasilitas sosial.

1870

Bally mulai mengimpor mesin dari Amerika Serikat untuk semakin mengokohkan posisinya sebagai produsen sepatu nomor satu Eropa.

Pada tahun yang sama, Bally membuka toko pertamanya di Geneva, Swiss dan Montevideo, Uruguay.

1873

Merek ini melakukan ekspansi dengan membuka toko di Buenos Aires, Argentina.

1879

Pada tahun ini, Bally sudah menjadi merek bergengsi di kalangan orang-orang fesyen Paris setelah mereka membuka toko di Rue Martel, Perancis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com