Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyebab Autis, Gejala, dan Terapi yang Bisa Dilakukan

Kompas.com - 24/08/2019, 13:37 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Tidak mudah untuk memahami perilaku anak yang menderita gangguan spektrum autisme (ASD) atau biasa dikenal dengan autis. Namun, orangtua bisa mencari tahu penyebab autis dan gejala yang menyertainya agar dapat mencari terapi yang tepat bagi anak.

Autisme adalah kelainan dalam tumbuh kembang anak yang memengaruhi kemampuannya berkomunikasi dan berperilaku. Dokter bisa memvonis anak menderita ASD dalam usia berapa pun, tapi gejala anak autisme sudah bisa terlihat dalam 2 tahun pertama usianya.

Apa saja gejala anak dengan gangguan spektrum autisme?

Anak dengan autisme dapat menunjukkan gejala yang beragam. Namun aspek yang paling terdampak biasanya adalah kemampuannya berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, misalnya:

  • Tidak mengoceh (babbling) atau menggumam (cooing) saat ia masih bayi
  • Tidak merespons ketika namanya dipanggil
  • Berbicara dengan nada suara yang tidak biasa, misalnya suara mirip robot
  • Menghindari kontak mata
  • Mengalami keterlambatan berbicara
  • Kesulitan menjaga pembicaraan dengan orang lain
  • Sering mengulang frase tertentu
  • Kesulitan memahami perasaan orang lain, juga tidak bisa mengekspresikan perasaannya sendiri

Baca juga: Mengenali Ciri Autisme pada Balita Usia 0-3 Tahun

Karena anak autisme menderita kelainan pola komunikasi, mereka juga akan menunjukkan pola perilaku yang tergolong aneh secara berulang. Perilaku tersebut, di antaranya:

  • Memiliki ketertarikan yang berlebihan terhadap topik tertentu, misalnya sering membicarakan tentang mobil, pesawat terbang, dan lain-lain.
  • Kerap disibukkan dengan objek tertentu, misalnya mainan atau peralatan rumah tangga.
  • Terlibat dalam perbuatan diulang-ulang, misalnya membariskan mobil-mobilan berdasarkan gradasi warnanya.

Anak dengan autisme tidak tahan ketika menjalani rutinitas yang membuatnya kelimpungan. Hal itu bisa membuatnya marah, frustrasi, stres, atau sedih.

Di sisi lain, sekitar 1 dari 10 anak yang menderita autisme juga memperlihatkan adanya sindrom savant.

Sindrom ini terjadi ketika seseorang memperlihatkan kemampuan luar biasa di bidang tertentu, misalnya memainkan musik dengan sempurna, mampu menyelesaikan masalah matematika yang sangat kompleks, maupun memiliki pencapaian akademis yang sempurna.

Baca juga: Model Sekolah Mana yang Terbaik Bagi Anak Autisme?

Gejala autisme ini biasanya muncul dalam 3 tahun pertama usia anak, bahkan sejak lahir. Namun, tidak jarang juga anak memperlihatkan fase tumbuh kembang normal di awal, namun gejala autisme baru terlihat saat usianya menginjak 18-36 bulan.

Apa penyebab autis pada anak?

Penyebab autis pada anak tidak diketahui secara pasti. Hanya saja, para peneliti berkesimpulan bahwa terjadi kerusakan pada otak anak autis, terutama pada bagian yang menginterpretasikan dan memproses masalah bahasa.

Autisme biasanya menurun dalam keluarga, artinya faktor genetik bisa juga menjadi penyebab autis. Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang bisa membuat anak menderita autisme, misalnya:

  • Ibu hamil di usia yang tidak lagi muda, apalagi jika sang ayah juga sudah berusia lanjut
  • Ibu hamil terpapar efek negatif dari obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang
  • Ibu hamil mengonsumsi alkohol
  • Terdapat masalah kesehatan ketika ibu hamil, misalnya diabetes dan obesitas
  • Bayi lahir dengan penyakit bawaan yang tidak segera ditangani, misalnya kelainan metabolisme yang disebut phenylketonuria (PKU) dan rubella alias campak Jerman

Beberapa pihak juga mengklaim vaksin, seperti MMR (untuk mengatasi virus campak, gondok, dan rubella), merupakan penyebab autis. Namun, tidak ada bukti yang mengarah pada tuduhan itu alias hoaks.

Baca juga: Mitos-mitos yang Banyak Beredar Seputar Anak Autis dan Kebenarannya

Anggapan lain yang juga keliru adalah soal pola asuh. Beredar kabar bahwa kesalahan pola asuh bisa menjadi penyebab autis, tapi hal ini juga tidak terbukti kebenarannya.

Apakah autisme bisa diobati?

Halaman:
Sumber

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com