Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Pasangan Bisa Mengurangi Rasa Sakit Fisik, Apa Alasannya?

Kompas.com - 29/08/2019, 07:58 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang tentunya merasa hatinya tentram ketika dekat dengan pasangan. Nah, sebuah riset terbaru dari Eropa mengungkapkan bahwa kehadiran pasangan ternyata memiliki dampak yang lebih besar, yaitu mengurangi rasa sakit fisik bahkan tanpa kontak verbal maupun fisik.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Studi dilakukan oleh para peneliti dari University of Health Science, Medical Informatics and Technology (UMIT, Austria) dan University of the Balearic Islands (Palma de Mallorca, Spanyol) dan melibatkan partisipan dalam kelompok kecil, yaitu 48 pasangan heteroseksual.

Para peneliti mempelajari sensitivitas mereka terkait rasa sakit ketika sendiri dan ketika pasangan mereka hadir meski secara pasif, alias tidak bicara maupun melakukan kontak fisik.

Sikap empati pasangan atau tendensi untuk membayangkan dan merasakan perasaan yang dialami oleh orang lain diukur menggunakan kuisioner.

Hasil dari studi yang dipublikasikan pada Scandinavian Journal of Pain menunjukkan bahwa ketika pasangan hadir, toleransi partisipan terhadap rasa sakit cenderung lebih tinggi. Hal ini berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Tak hanya toleransi yang tinggi, rasio rasa sakit yang mereka rasakan juga menurun, dibandingkan ketika pasangan tidak hadir.

Baca juga: Rasa Empati Mempercepat Kesembuhan Penyakit

Tingkat empati yang tinggi pada pasangan juga sangat berkaitan dengan toleransi terhadap rasa sakit, dan berkebalikan dengan pengalaman merasakan sakit.

Beberapa studi terdahulu memang sudah menyebutkan bahwa dukungan verbal dan sentuhan fisik bisa mengurangi rasa sakit. Namun, efek dukungan sosial pasif (hadir tanpa dukungan verbal dan fisik) belum terdokumentasikan dengan baik.

"Riset menunjukkan bahwa kehadiran pasangan meski secara pasif bisa mengurangi rasa sakit, dan sikap empati pasangan bisa mengurangi tekanan yang dirasakan selama paparan rasa sakit itu," kata penulis studi, Professor Stefan Duschek.

Para peneliti mencatat bahwa empati yang kembali diberikan pada pasangan juga bisa meningkatkan keintiman, kedekatan, serta mengurangi ancaman yang dirasakan.

Itu semua mampu membantu mengurangi perasaan tertekan dan karenanya juga mengurangi sensitivitas nyeri dan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi rasa sakit.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com