JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan mungkin sudah sering kita dengar.
Beberapa merek fesyen ternama pun, kerap mengeluarkan koleksi khusus ramah lingkungan atau bahkan keseluruhan produknya diklaim menggunakan produk ramah lingkungan.
Namun, masih banyak dari kita yang sebetulnya belum memahami betul apa keunggulan dari produk-produk fesyen dengan bahan ramah lingkungan.
Marketing & Branding Manager Lenzing Southeast Asia, Mariam Tania memaparkan alasannya. Lenzing sendiri memiliki merek serat unggulan untuk bahan tekstil dan fesyen, yaitu Tencel. Serat yang diproduksi Lenzing adalah lyocell dan modal.
Baca juga: Spirit Ramah Lingkungan dari Uniqlo, Pangkas Pemakaian Plastik
Selain Tencel, ada pula EcoVero yang memproduksi viscose ramah lingkungan dengan penggunaan air di bawah 50 persen sehingga lebih ramah lingkungan daripada general viscose.
Dari bidang fesyen, serat produksi Lenzing telah digunakan secara luas oleh deretan merek global, seperti H&M, Marks & Spencer, Uniqlo, Levi's, Triset, Mango, dan masih banyak lagi.
Tania menyebutkan, salah satu keunggulan produk fesyen dengan bahan ramah lingkungan adalah bahan pakaian yang terasa lebih lembut dan adem karena serat diambil dari pohon, biasanya Eucalyptus dan Beechwood.
Jenis serat yang digunakan membuat serat kain menjadi breathable, sehingga terasa adem di kulit. Ditambah lagi dengan teknologi termoregulasi sehingga bahan akan menyesuaikan iklim.
"Jika panas bahan alam jadi adem, kalau suhu dingin akan jadi hangat," katanya di sela Lenzing Talks di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Meski bersumber dari alam, Tania memastikan Tencel mengambil sumbernya dari hutan industri sehingga tidak mengganggu keberlangsungan lingkungan.
Baca juga: Menteri Susi Pamer Sneakers Converse Ramah Lingkungan