Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Main Gawai Penyebab Rabun Jauh pada Anak?

Kompas.com - 09/09/2019, 11:37 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Jumlah anak berusia 13-16 tahun yang membutuhkan kacamata karena menderita rabun jauh naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Paparan sinar dari layar gawai diduga jadi pemicunya.

Stimulasi pada indera penglihatan dari sinar gawai itu akan menyebabkan mata menjadi tegang, penglihatan kabur, dan jarak penglihatan jadi pendek.

Penelitian di Inggris Raya menyebutkan, 35 persen anak berusia 13-16 butuh kacamata di tahun 2018. Jumlah itu naik dari sebelumnya hanya 20 persen di tahun 2012. Dua pertiga anak-anak itu mengalami rabun jauh (mata minus).

"Mata anak-anak masih tumbuh sampai usia dewasa muda, dan penglihatan mereka juga berubah," kata dokter mata Sheena Mangat.

Ia menjelaskan, kondisi seperti rabun jauh atau rabun dekat terjadi perlahan-lahan. Orangtua atau anak biasanya dapat mengenali gejalanya, sehingga pemeriksaan mata secara rutin diperlukan.

Baca juga: Masih Balita Sudah Berkacamata, Apa Saja Penyebabnya

Anak-anak di era sekarang ini menatap berbagai jenis layar, mulai dari ponsel, komputer, dan televisi. Terkadang, mereka juga membutuhkannya untuk menyelesaikan tugas sekolah.

Peningkatan jumlah waktu terpapar layar itu ditengarai menyebabkan makin banyaknya kasus gangguan penglihatan, termasuk glaukoma dan degenerasi miopik retina yang dulunya diderita lansia, kini sudah dialami orang berusia 30-an tahun.

"Semakin bertambah usia, lensa mata menjadi semacam filter, tetapi hal itu tidak ada pada anak-anak. Cahaya akan langsung masuk ke belakang mata," kata dokter spesialis mata Paul Karpecki.

Walau demikian, para ahli menyebutkan belum ada kesimpulan tentang efek jangka panjang dari kebiasaan menatap layar pada anak-anak.

Sinar biru yang dihasilkan dari gawai memang akan merusak retina. Hal ini akan berakumulasi dari waktu ke waktu.

Baca juga: Agar Gawai Tak Cuma Jadi Sarana Hiburan Anak

"Ada rentang panjang gelombang sinar yang bisa merusak retina. Cahaya matahari adalah pemancar sinar paling besar. Namun, saat ini kita juga terpapar dari sinar dari dalam ruangan," katanya.

Untuk mencegah efek buruknya, terutama pada anak-anak, ajari anak untuk mengambil jeda selama 15 menit setiap dua jam menggunakan gawai.

Selain itu, aturlah tingkat kecerahan cahaya dari gawai atau menggunakan filter layar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com