BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan Nivea

Sederet Wanita Inspiratif dari Seluruh Dunia, Indonesia Juga Punya

Kompas.com - 09/09/2019, 17:06 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerap dipandang lemah, namun nyatanya wanita juga mampu berjuang keras dalam mewujudkan impiannya.

Bahkan tak sedikit dari mereka yang berhasil menciptakan perubahan positif di berbagai sektor hingga mendapatkan pengakuan dunia.

Pencapaian tersebut tentu menjadi inspirasi bagi semua orang. Berikut ini adalah sosok perempuan inspiratif yang Kompas.com rangkum untuk Anda.

Ada Lovelace

Bila menilik Kompas, Senin (20/8/2018), Ada Lovelace yang merupakan putri dari penyair terkenal Lord Byron ini adalah programmer komputer paling awal di dunia.

Sejak kecil, wanita kelahiran tahun 1815 ini telah menyukai matematika dan sains. Minatnya tersebut mempertemukan ia dengan ahli matematika bernama Charles Babbage yang saat itu sedang menggarap sebuah mesin pemecah perhitungan bernama Analytic Engine.

Ada diminta Babbage menerjemahkan artikel soal mesin tersebut. Namun kenyataannya, yang dilakukan oleh perempuan tersebut lebih dari itu.

Tak hanya menerjemahkan, Ada pun menambahkan gagasannya soal mesin tersebut. Artikel itu akhirnya selesai bahkan tiga kali lebih panjang dibanding versi aslinya.

Dengan gagasan yang Ada miliki, ia berhasil membuat algoritma komputer dan menemukan teori metode mesin yang jamak digunakan pada program komputer saat ini.

Dari laman Biography.com, Kamis (18/7/2019), seluruh gagasan tersebut kemudian diterbitkan pada 1843 dalam jurnal sains Inggris dengan inisial A.A., kependekan dari Augusta Ada Lovelace.

Maria Sibylla Merina

Pasti Anda tak asing dengan pernyataan bahwa kupu-kupu itu berasal dari seekor ulat.
Namun, pernahkan Anda berpikir siapa pencetus penemuan tersebut?

Dilansir dari Grid.Id, Jumat (9/3/2018), ia adalah Maria Sibylla Merina. Ketertarikannya akan dunia serangga membawanya pada beragam penelitian.

Salah satunya soal kupu-kupu. Lewat risetnya, ia menemukan kebenaran tentang metamorfosis kehidupan serangga tersebut.

Adapun hasil penelitian tentang siklus hidup serangga tersebut diterbitkan dalam dua jilid buku.

Meski kurang familiar, Maria Sibylla Merina merupakan sosok yang berjasa pada perkembangan entomologi, ilmu terapan yang mempelajari tanaman dan serangga.

Murasaki Shikibu

Murasaki Shikibu lahir pada 973 masehi. Ia merupakan putri gubernur dan cendekiawan dari Jepang yang terkenal pada masanya.

Di luar gelarnya sebagai bangsawan Jepang, Shikibu adalah penulis novel pertama di dunia. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Genji Monogatari, atau dalam bahasa Inggris disebut The Tale of Genji.

Novel yang diterbitkan sekitar tahun 1.000 Masehi tersebut telah banyak diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk Indonesia dengan judul Hikayat Genji.

Novel tersebut pun masuk ke dalam 100 daftar karya sastra yang mengubah dunia versi BBC Culture’s Shaped the World karena isinya dinilai mampu mempengaruhi sejarah dan mengubah pola pikir manusia.

Tu Youyou

Tu Youyou merupakan warga Tiongkok pertama sekaligus wanita keturunan Tionghoa pertama yang mendapatkan penghargaan Nobel dalam bidang fisiologi dan kedokteran pada 2015.

Adapun penghargaan tersebut diberikan pada Tu atas keberhasilannya menemukan obat herbal anti-malaria pada 1970-an.

Saat itu, Tu yang berprofesi sebagai ahli kimia di China Academy of Traditional Chinese Medicin menemukan cara pencegahan penyebaran malaria.

Ia mengekstrak tanaman artemisia annua, dalam bahasa Indonesia disebut dengan Anuma. Zat ekstraksi tanaman yang diberi nama artemisinin ini diketahui dapat menghambat pertumbuhan parasit penyebab malaria.

Lantaran temuannya tersebut, Tu dianggap menyelamatkan jutaan nyawa manusia dari bahaya penyakit malaria.

Kini Tu menjadi Kepala Ilmuwan di Akademi Pengobatan Tradisional Tiongkok. Obat temuannya pun telah banyak digunakan dalam obat-obatan pencegah malaria di seluruh dunia.

Madam CJ Walker

Dilahirkan dengan nama Sarah Breedlove pada 1867, Madam CJ Walker merupakan wanita kulit hitam pertama di Amerika Serikat (AS) yang berhasil menjadi jutawan karena upaya sendiri (self-made).

Walker merupakan anak dari bekas budak di AS saat itu. Ketika berusia tujuh tahun, kedua orang tuanya meninggal dan ia hanya tinggal bersama saudara perempuannya.

Kisahnya dimulai sekitar tahun 1980, ketika ia mengalami kondisi yang membuat rambutnya rontok.

Keadaan itu menggiring Walker untuk rajin menggunakan produk-produk perawatan rambut.
Bahkan, ia pun memilih bekerja di perusahaan produk perawatan rambut hitam Annie Turnbo Malone.

Walker mulai memproduksi dan memasarkan produk perawatan rambutnya sendiri dengan target wanita Afrika-Amerika, yang nyaris tidak tersentuh saat itu.

Bisnis Walker tersebut kemudian berkembang menjadi Madam CJ Walker Manufacturing Company dan memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan warga Afrika-Amerika.

Dilansir Kompas.com, Senin (22/10/2018) Walker pun membentuk filantropi yang mencakup beasiswa pendidikan dan donasi ke panti jompo.

Ada pula National Association for Advancement of Colored People, dan National Conference Lynching. Semua lembaga tersebut merupakan organisasi yang berfokus pada peningkatan kehidupan orang Afrika-Amerika.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Tak kalah dengan sosok-sosok di atas, Indonesia punya banyak wanita hebat yang menginspirasi dan membawa perubahan bagi lingkungan sekitar.

Salah satunya Mila Rosinta, yang di usia masih terbilang muda sudah berhasil mendirikan sekolah tari.

Kecintaannya pada seni tari telah tertanam sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Dengan kata lain, menari sudah mendarah daging pada diri wanita tersebut.

Namun bukan berarti Mila tak pernah menemukan hambatan, lho.

Kesuksesan sekaligus tantangan Mila dimulai saat ia mengikuti seleksi pertukaran pelajar ke Jepang, yang salah satu syaratnya adalah peserta harus bisa menari tarian Jawa.

Bagi Mila, tari Jawa lebih sulit lantaran gerakannya jauh lebih halus dibandingkan tarian lain yang pernah ia pelajari.

Untungnya, usaha memang tidak pernah mengkhinati hasil. Meski harus belajar hingga ‘berdarah-darah’, Mila ternyata mampu melewatinya. Ia pun lolos dan tinggal di Jepang selama setahun.

Sejak saat itu, kemampuan Mila semakin terasah. Berbagai pentas tari baik nasional maupun internasional telah ia ikuti. Hingga akhirnya Mila memberanikan diri merintis sekolah tarinya, Mila Art Dance (MAD).

Meski awalnya harus menumpang latihan di lapangan atau pendopo rumah orang, namun akhirnya MAD berhasil memiliki studio sendiri yang berlokasi di Jalan Manggis, Condongcatur, Sleman.

Selain Mila, sebenarnya masih banyak contoh #ExtraWomen inspiratif lainnya yang dapat Anda lihat di sini. Kehadiran sosok-sosok tersebut diharapkan dapat menginspirasi Anda semua.

Bahkan, Anda pun bisa saja menjadi sosok inspiratif bagi wanita lainnya dengan menceritakan mimpi Anda lewat program Nivea #ExtraCare.

Sebagai informasi, program Nivea #ExtraCare merupakan upaya Nivea untuk mengapresiasi perjuangan para perempuan dalam meraih impiannya dan berani untuk terus bersinar lebih terang.

Jadi, bagi Anda yang punya impian jangan pernah takut dan patah semangat untuk mewujudkannya, karena ada #ExtraCare untuk #ExtraWomen seperti Anda.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com