KOMPAS.com - Ada banyak informasi soal hal-hal negatif tentang lemak dan gula. Saking banyaknya, kadang sukar untuk membandingkan, mana yang lebih berbahaya.
Dilansir laman Health Cleveland, American Heart Association (AHA) mengungkapkan, kedua komponen makanan tersebut sama buruknya.
"Baik lemak mau pun gula tidak baik untuk kamu," kata preventive cardiology dietitian Kate Patton, RD, LD.
"Namun, yang kita bicarakan di sini adalah tentang lemak jenuh, lemak trans, dan gula tambahan. Di sinilah letak beberapa kebingungan."
Baca juga: Lemak Tak Selalu Bikin Gemuk, Apa Alasannya?
Lemak jenuh dan lemak trans memiliki reputasi buruk. Keduanya mendorong terciptanya kolesterol low-density lipoprotein (LDL), jenis yang menyebabkan penyakit arteri koroner (CAD).
Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol LDL, menurunkan kadar kolesterol baik, HDL; dan menyebabkan peradangan, yang mempercepat perkembangan penyakit arteri koroner.
Lemak jenuh ditemukan terutama dalam produk hewani. Jenis lemak itu juga ditemukan dalam minyak tertentu yang berasal dari tanaman, termasuk minyak kelapa dan minyak sawit.
Jika ingin menurunkan kolesterol, AHA merekomendasikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 5-6 persen kalori sebagai lemak jenuh.
Pedoman Diet 2015-2020 untuk orang Amerika Serikat merekomendasikan membatasi lemak jenuh hingga tidak lebih dari 10 persen dari total kalori.
Di sisi lain, tidak ada jumlah lemak trans yang aman dikonsumsi.
Lemak trans tidak ditemukan di alam, karena biasanya produk sampingan dari proses yang mengubah minyak sehat menjadi lemak padat, seperti margarin.
Baca juga: Kenali Lemak, Bisa Jadi Cara Antisipasi Kolesterol Tinggi