Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2019, 12:39 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Olahraga memang salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Lebih dari itu, riset terbaru yang dipresentasikan pada Kongres ECNP 2019 memberi manfaat tambahan dari aktivitas fisik yang mengundang keringat ini, yakni menjaga fungsi otak.

Memang bukan rahasia lagi olahraga membantu menjernihkan pikiran dan meningkatkan suasana hati. Namun, selama ini belum ada riset yang secara konklusif menemukan kaitan antara olahraga dan fungsi otak manusia.

Riset dilakukan oleh sekelompok ilmuwan Jerman yang meneliti hubungan antara struktur otak dan kesehatan fisik manusia.

Temuan studi itu membuktikan menjaga kesehatan fisik juga membuat struktur otak berkembang dan berfungsi lebih baik pada orang dewasa muda.

Peneliti juga percaya, meningkatkan kebugaran fisik dapat meningkatkan memori kerja dan kemampuan kita dalam pemecahan masalah.

Selama ini, riset yang ada hanya berfokus pada suasana hati dan perilaku, bukan struktur otak dan fungsi mental.

Riset yang telah diterbitkan dalam Jurnal Nature Research tersebut semakin memperkaya bukti tentang manfaat olahraga untuk kehidupan manusia.

Dalam riset ini, peneliti menganalisis database 1.206 hasil pemeriksaan MRI yang dapat diakses oleh publik.

Baca juga: Ini Jenis Olahraga yang Bikin Tinggi, Mitos atau Fakta?

Database diperoleh dari Human Connectome Project, program sukarela di mana orang menyumbangkan hasil pemeriksaan MRI mereka ke database untuk tujuan penelitian ilmiah.

Usia relawan yang memberikan data tersebut rata-rata 30 tahun. 

Menurut pemimpin riset, Dr Jonathan Repple, dari University Hospital Muenster, Jerman, riset ini menggunakan database yang besar sehingga bisa dipetanggungjawabkan dengan baik hasilnya.

Pada temuan signifikan yang pertama, peneliti berhasil membuktikan orang dewasa muda sehat yang mampu berjalan jarak terjauh dalam dua menit mendapat nilai tertinggi pada tes kinerja kognitif.

Selain itu, peserta yang paling bugar juga menunjukkan integritas struktural materi putih yang lebih baik.

Materi putih merupakan suatu zat yang membantu meningkatkan kecepatan dan kualitas saraf serebral yang saling berhubungan.

Ilustrasi pikiran manusiaDierk Schaefer/Flickr Ilustrasi pikiran manusia

Menurut Dr Repple, hasil penelitian ini sangat mengejutkan karena menunjukan kinerja kognitif juga bisa menurun di usia muda ketika tingkat kebugaran menurun.

Penurunan kognitif di usia senja adalah hal yang normal karena mereka yang berada di masa lanjut usia tidak selalu memiliki kesehatan yang baik. Tapi, melihat hal ini terjadi pada orang berusia 30 tahun adalah mengejutkan.

"Ini membuat kita percaya bahwa tingkat kebugaran dasar tampaknya menjadi faktor risiko yang dapat dicegah untuk kesehatan otak," tambahnya.

Jika riset ini berhasil membuktikan kesehatan otak pada orang-orang dalam kodisi bugar juga sangat baik, menurut Repple, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apakah membuat tubuh lebih bugar juga dapat meningkatkan kesehatan otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com