Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kos Rentan Kena Typus dan Hepatitis A, Ini Cara Pencegahannya

Kompas.com - 17/09/2019, 14:39 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Uang bulanan yang telat datang, atau mencari alternatif yang praktis dan kurang memerhatikan gizi, terkadang menjadi alasan anak kos jajan sembarangan.

Padahal jajan sembarangan membuat seseorang rentan terhadap penyakit.

“Anak kos biasanya makanannya bebas. Kalau tidak dijaga, mereka rentan terkena penyakit typus dan hepatitis A.”

Begitu kata Kepala Bagian Manajemen Mutu Bio Farma, dr Mahsun Muhammadi kepada Kompas.com di Bandung, Senin (16/9/2019) kemarin.

Typus merupakan penyakit yang disebabkan bakteri salmonella typhii.

Baca juga: Mengenal Prof. Sardjito, Ilmuwan Pencipta Vaksin Typus hingga Biskuit Tentara

Penyakit ini dapat menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi kotoran yang mengandung bakteri salmonella typhii.

Sedangkan, hepatitis A merupakan peradangan organ hati yang disebabkan infeksi virus hepatitis A.

Infeksi ini menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus.

Mahsun mengungkapkan, untuk mencegahnya dua penyakit tersebut, seseorang harus menjaga asupan makanan.

Konsumsilah makanan bergizi seimbang, olahraga, dan istirahat cukup.

“Makanan bergizi, olahraga, dan tidur cukup membuat tubuh kebal. Kami menyebutnya kekebalan umum,” ungkap dia.

Kekebalan umum ini sangat penting sebagai landasan kesehatan. Namun bagi yang ingin memiliki kekebalan spesifik bisa menambahnya dengan vaksin.

Baca juga: Pentingnya Vaksin Tifoid dan Hepatitis A untuk Penjamah Makanan

Vaksin, sambung Mahsun, memberikan kekebalan spesifik terhadap antigen atau penyakityang dijadikan antigen dalam vaksin.

Misalnya, jika dalam vaksin tersebut mengandung antigen influenza, maka tubuh yang divaksin flubio akan memiliki kekebalan spesifik terhadap influenza pada tahun berjalan (satu tahun).

Saat ini, di luar imunisasi dasar, ada beberapa pekerjaan yang rentan terhadap penyakit tertentu. Hal itu bisa dicegah dengan pemberian vaksin.

Di antaranya, tenaga medis yang kontak dengan darah seperti petugas UGD, laboratorium, pencabut gigi, bidan atau yang membantu persalinan.

Merena seharusnya mengecek ulang status imunisasi hepatitis B.

Baca juga: Hepatitis A Mewabah di Pacitan, Kenali 5 Jenis Hepatitis Ini

Sebab, pekerjaan tersebut berisiko tertular hepatitis B. Untuk itu, bagi yang ragu harus revaksinasi. Salah satunya bisa divaksin di imunicare.

“Yang harus diingat, saat akan divaksin, pastikan tubuh dalam keadaan sehat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com