Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2019, 08:27 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setidaknya ada enam negara yang secara khusus mengirim delagasinya untuk mempelajari fesyen muslim di Indonesia.

Hal itu terjadi karena banyaknya jumlah umat Muslim di Indonesia dan tekad Indonesia menjadi pusat fesyen muslim dunia tahun 2020.

“Keenam negara itu Jepang, New Zealand, Australia, Korea, Malaysia, dan Singapura.”

Demikian dikatakan Manajer The Islamic Fashion Institute (IFI) Hani Haerani kepada Kompas.com di sela-sela pelatihan UMKM binaan BCA Syariah di Bandung, Selasa (17/9/2019) kemarin.

Hani menjelaskan, negara-negara tersebut belajar di Indonesia dari tahun 2016. Ada yang mengikuti workshop, ada pula yang mengikuti program keseluruhan menjadi siswa.

Baca juga: Keluar dari Pola Umum Busana Muslim Hari Raya

Seperti Korea. Mereka menjadi siswa penuh di Indonesia. Sedangkan, Jepang rutin datang ke Indonesia untuk mengikuti workshop.

“Untuk Singapura tengah disusun MoU-nya. Tahun depan juga ada negara yang dikirim ke kita untuk belajar enam minggu,” ucap dia.

Keenam negara tersebut, sangat serius mempelajari busana muslim.

Sebab, kata Hani, kebanyakan mereka berasal dari negara yang penduduknya mayoritas bukan Muslim. Mereka ingin mengetahui banyak hal tentang Muslim dan desain busananya.

Terutama Jepang. Negeri sakura itu telihat intensif dan amat detil.

Selain bolak-balik ke Indonesia untuk belajar, mereka sangat detil dari mulai hulu (tekstil), desain, hingga apa yang disukai umat Muslim.

Baca juga: Inspirasi Gaya Busana Muslim dari Tasya Farasya dan Rachel Vennya

Hani menilai, jika tidak diimbangi dengan keseriusan orang Indonesia, siswa asing ini akan menjadi saingan di masa depan.

Apalagi, brand besar dunia sudah mulai membuat lini busana muslim.

“Pasar mereka siapa? Di Eropa jumlah Muslim sedikit, begitu pun di negara lain. Pasar mereka adalah Indonesia,” ucapnya.

Untuk itu, ia tidak ingin ladang yang seharusnya dimiliki orang Indonesia dimanfaatkan oleh negara lain. Ia lalu genjar melakukan pelatihan seperti pelatihan UMKM. 

Salah satunya yang bertajuk “How to Start Your Online Store” kali ini.

Sebab, menurut dia, UMKM busana muslim di Indonesia kebanyakan ibu-ibu yang belum fasih terhadap teknologi.

Baca juga: Tips Pakai Busana Muslim Tabrak Motif

Mereka sukses menjual busana muslim secara offline, dan baru memulai online.

“Penjualan secara online menjanjikan. Persoalannya, masih banyak yang gaptek. Itulah mengapa pelatihan ini dilakukan,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com