Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat, 63 Lukisan Bali Koleksi PK Ojong di Bentara Budaya Jakarta

Kompas.com - 24/09/2019, 15:17 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Bentara Budaya Jakarta kembali menggelar pameran koleksi Bentara Budaya, berupa lukisan tradisional Bali dan keramik.

Ada 63 lukisan dan lebih dari 50 buah keramik-keramik antik akan ditampilkan dalam pameran yang berlangsung pada 19–29 September 2019.

Pameran dibuka mulai pukul 10.00–18.00 WIB, Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan.

Lukisan tradisional Bali dan keramik yang dipamerkan kali ini merupakan koleksi PK Ojong, salah satu pendiri Kompas Gramedia.

Ditemani kartunis GM. Sudarta, pada tahun 1971, PK Ojong pergi ke Bali untuk mendatangi rumah pelukis-pelukis tradisional di sekitar Ubud dan Batuan.

Baca juga: Yang Dirindukan dari Sosok PK Ojong, Sang Pendiri Kompas...

Ketika mengunjungi galeri milik Wayan Barwa di sekitar Banjar Mas, mereka bertemu dengan Ketut Nama.

Pemuda inilah yang kemudian mengantarkan PK Ojong dan GM Sudarta ke banjar-banjar sekitar Tebesaya, Padang Tegal, Pengosekan, Penestanan, dan Batuan.

Di sana, mereka bertemu dengan pelukis-pelukis tradisional Bali.

Sejumlah nama besar pelukis-pelukis tradisional Bali, seperti I Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Made, Wayan Turun, Anak Agung Gede Sobrat, Anak Agung Gede Maregrek, I Gusti Ketut Kobot, dan Made Widja akan ditampilkan pada pameran kali ini.

Karya-karya mereka pertama kali dipamerkan pada ulang tahun Harian Kompas ke 10 tahun 1975.

“Incomparable, tak tertandingi. Begitulah kata paling tepat untuk menyebut koleksi lukisan Bali yang dikumpulkan oleh Bapak PK Ojong."

Baca juga: Cerita Ibu Rumah Tangga Naik ke Layar Bentara Budaya Solo

"Kini karya-karya mereka menjadi sejarah panjang yang tak ternilai dan menjadi acuan untuk penelitian-penelitian tentang perkembangan seni lukis di Bali,” ungkap Ipong Purnama Sidhi, kurator Bentara Budaya Jakarta.

Keramik

Tidak hanya mengumpulkan lukisan, sejak tahun 1980an, PK Ojong juga merintis koleksi keramik antik yang memiliki nilai sejarah.

Ada celengan babi dari Trowulan dan juga keramik-keramik dinasti Sung, Yuan, Tang, Ming, dan Ching dalam koleksinya.

Bahkan, keramik-keramik lokal dari daerah Singkawang, Cirebon, Bali, dan Plered juga tidak luput dari perhatian PK Ojong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com