Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stereotipe Pemimpin Perempuan dalam Industri Film dan Iklan

Kompas.com - 11/10/2019, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Stereotipe bahwa pemimpin itu harus pria ternyata tidak hanya ditemui dalam dunia kerja atau masyarakat. Di industri film dan iklan pun sangat jarang ada tokoh pemimpin kuat dan cerdas yang diperankan oleh aktris perempuan.

Kalau pun ada “pemimpin perempuan” yang tampil, penggambarannya tidak sebaik pada tokoh laki-laki.

Dalam laporan terbaru yang dibuat Plan International dan Geena Davis Institue on Gender in Media, yang bertajuk Rewrite Her Story, disebutkan bahwa aktris, sekalipun berperan sebagai pemimpin, lebih sering dikomodifikasi secara seksual dibanding aktor.

Tokoh perempuan dalam film empat kali lebih sering ditampilkan berbusana terbuka dibanding laki-laki (30 persen banding 7 persen) dan hampir dua kali lebih sering tampak separuh telanjang.

Perempuan juga dianggap lebih efektif menjadi pemimpin di keluarga dan komunitas dibanding laki-laki. Sementara, laki-laki digambarkan lebih efektif menjadi pemimpin di tingkat nasional dibanding perempuan.

Ini semakin memperkuat peran domestik perempuan dan peran laki-laki di ruang publik.

Karakter pemimpin dalam film juga masih didominasi oleh pria dibanding wanita . Jumlah aktor, frekuensi kemunculan dan porsi bicaranya juga dua kali lebih banyak dibanding aktris.

Rewrite Her Story yang menyoroti seksisme di industri film dan iklan ini dibuat berdasarkan opini lebih dari 10.000 anak perempuan di beberapa negara. Mereka menganalisis 56 film terlaris di 20 negara dan 108 iklan di 5 negara. Laporan ini diluncurkan menjelang Hari Anak Perempuan International, 11 Oktober.

Beberapa perempuan pembuat film turut diwawancara untuk melihat partisipasi mereka di industri film, yang ternyata masih minim.

Dari 250 film terlaris 2018 di Amerika, hanya 20 persen perempuan yang menempati posisi sutradara, penulis, produser, editor, dan sinematografer.

Bahkan, hanya sekitar 2 dari 250 film tersebut yang mempekerjakan setidaknya 10 perempuan dalam satu produksi film yang sama. Sementara, sekitar 185 film lainnya mempekerjakan lebih dari 10 laki-laki untuk posisi kunci di atas.

Baca juga: Mencari Kesetaran Hak Bagi Anak Perempuan di Indonesia

Dampaknya pada anak

Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti menyatakan, defisit representasi positif perempuan di media dapat berdampak pada gambar diri anak perempuan.

“Andai lebih banyak lagi profil perempuan sebagai pemimpin ada di media dan film, niscaya akan lebih mudah bagi anak-anak perempuan untuk membayangkan dirinya menjadi pemimpin,” katanya.

Dalam konteks Indonesia, opini serupa terlihat dari hasil online polling yang dilakukan Plan Indonesia dan U-Report dengan responden 2968 anak laki-laki dan perempuan berusia 12-18 tahun.

Sebanyak 85.3 persen responden menyatakan perempuan kerap ditampilkan sebagai korban kekerasan seksual dan 77.2 persen berpendapat bahwa laki-laki lebih sering ditokohkan sebagai pemimpin dalam tayangan media.

Aktris Hollywood ternama, Geena Davis, menegaskan bahwa, film dan media berpengaruh hebat pada cara pandang anak perempuan terhadap dirinya sendiri dan cara dunia melihat mereka.

“Anak perempuan perlu melihat diri dan karakter mereka tercermin di layar. Karakter positif dan otentik dapat menginspirasi mereka untuk berkembang. Pembuat konten di industri media dan entertainment berkesempatan mempengaruhi aspirasi anak perempuan dengan cara menghentikan stereotipe gender yang merusak,” kata Davis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com