Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Kelebihan dan Kekurangan Kontrasepsi Spiral

Kompas.com - 12/10/2019, 09:11 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.comKontrasepsi menggunakan intrauterine devices (IUD) yang populer sebagai KB spiral termasuk metode yang sangat efektif mencegah kehamilan. Walau begitu, banyak ibu yang masih ragu menggunakan metode KB ini.

Ada dua jenis format IUD, yaitu hormonal dan non-hormonal yang terbuat dari tembaga yang bisa dipakai oleh setiap perempuan. Kedua jenisnya memiliki efektivitas yang sama dalam mencegah kehamilan, yaitu mencapai 99 persen.

Salah satu yang menjadi kecemasan ibu yang ingin mencoba kontrasepsi ini adalah rasa nyeri ketika IUD dimasukkan ke rahim. Padahal, rasa nyerinya masih tergolong ringan, walau agak terasa tidak nyaman.

“Sebagian perempuan merasakan nyeri ringan sampai skala sedang, mirip dengan kram saat haid selama 30 detik ketika dokter memasukkan IUD,” kata dokter obgyn M.Kathleen Borchardt.

Untuk mengurangi kecemasan, kita bisa bertanya pada dokter atau bidan mengenai tahapan prosedur pemasangan.

Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti parasetamol atau ibuprofen, sebelum proses pemasangan IUD, juga dapat membantu.

Baca juga: Benarkah Pakai Kontrasepsi Mengganggu Produksi ASI?

“Sebagai dokter kami tidak ingin para wanita tak mau memakai IUD hanya karena takut. Jadi, berbicaralah dengan dokter jika ada yang belum jelas sehingga rasa cemas kita berkurang,” katanya.

Seperti halnya semua metode kontrasepsi, pemakaian IUD juga butuh penyesuaian selama beberapa hari.

Ada perempuan yang mengalami haidnya lebih ringan atau tidak haid sama sekali. Sebagian lagi mengalami efek samping haid atau keluar flek beberapa bulan.

Menurut Borchardt, komplikasi IUD sebenarnya sangat jarang. Untuk kasus IUD bergeser dari tempatnya, misalnya, hanya terjadi kurang dari 0,5-8 persen saja.

Sementara itu risiko peradangan pelvis juga jarang, terjadi pada satu persen pengguna kontraspesi ini.

“Komplikasi paling serius adalah ID menusuk dinding rahim. Namun, ini hanya terjadi sekitar 0,1 persen dan bisa dicegah dengan mengecek lokasi IUD setelah dipasang, menggunakan USG,” katanya.

Para ibu yang memakai kontrasepsi ini juga tidak perlu khawatir kesuburannya akan terganggu, karena setelah IUD dilepas kesuburan akan kembali normal.

Setiap metode KB memiliki kelebihan dan kekurangan. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan paling sedikit memiliki efek samping.

“IUD adalah pilihan yang tepat untuk ibu yang sibuk dan ingin kontrasepsi yang efektif sehingga tidak perlu lagi diingat setelah dipasang,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com