Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Jalannya Lambat Proses Penuaannya Lebih Cepat

Kompas.com - 16/10/2019, 07:10 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Orang berusia paruh baya yang merasa cemas dengan kesehatannya saat usia bertambah mungkin perlu memperhatikan kecepatannya saat berjalan.

Kecepatan berjalan ternyata dapat menjadi penanda bagaimana otak dan tubuh seseorang yang berusia sekitar 45 tahun mengalami penuaan.

Orang yang berjalan lambat cenderung menua dengan lebih cepat. Mereka juga kehilangan volume otak lebih banyak di usia pertengahan dibandingkan dengan pejalan cepat. Orang yang jalannya lambat juga memiliki hasil yang lebih buruk dalam hal tes fisik dan mental.

“Pada orang yang jalannya lambat untuk ukuran kelompok usianya, biasanya sudah memiliki banyak tanda-tanda penurunan kesehatan,” kata peneliti senior Terrie Moffitt, profesor psikologi dan neurosains.

Baca juga: Berapa Kecepatan Berjalan yang Bisa Dianggap Olahraga?

Dalam penelitian tersebut, terungkap bahwa orang yang punya penurunan kemampuan akibat faktor usia cenderung berjalan dengan lambat.

“Dibutuhkan banyak sistem tubuh untuk membuat kita berjalan dengan baik. Butuh kondisi jantung yang sehat, paru, sistem saraf, kekuatan, hingga sistem otot dan persendian. Kecepatan berjalan yang baik menandakan sistem tubuh dalam kondisi baik,” kata Dr.Stephanie Studenki, dokter spesialis geriatri.

Para dokter biasanya melakukan tes kecepatan berjalan (gait speed test) pada orang berusia lanjut. Mereka diminta berjalan dalam jarak tertentu dengan kecepatan tertentu.

Semakin lambat seseorang berjalan dalam tes tersebut, makin buruk kondisi kesehatannya.

Walau begitu, penuaan bisa diperlambat dengan mengubah pola hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat, olahraga ringan, berhenti merokok, serta menjaga agar tekanan darah, kolesterol, hingga kadar lemak darah, tetap normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com