Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tas LV Dipakai Belanja Sayur, Penipuan Tas Branded "KW" Terbongkar

Kompas.com - 18/10/2019, 11:01 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Bergaya dengan barang branded tapi palsu alias "KW" mungkin menjadi pilihan bagi sejumlah orang, agar bisa "ikutan" tampil keren dengan biaya minimal.

Di sisi lain, kemajuan teknologi pun telah memungkinkan para pemalsu memproduksi barang palsu, hingga nyaris menyamai bentuk dan penampakan produk asli.

Selain menyasar konsumen yang tak malu tampil gaya dengan barang palsu, produk semacam ini pun kerap mengecoh mereka yang mengira telah memberi barang asli.

Belum lagi tuntutan dari pada pemilik merek-merek ternama, agar para penegak hukum menuntaskan praktik pemalsuan yang jelas merugikan produsen asli.

Baca juga: Tips Berburu Barang Branded Preloved

Nah, cerita dari China kali ini pun menyangkut isu serupa. Namun, terbongkarnya praktik pemalsuan tersebut terjadi karena hal yang terbilang konyol.

Seorang pedagang online dari China barat daya ditangkap polisi karena dituduh menjual barang-barang mewah tapi palsu.

Praktik ilegal si pedagang terungkap karena sang ibu terlihat menggunakan tas branded Louis Vuitton untuk membawa daging dan sayuran yang dibeli di pasar setempat.

Kepolisian Chongqing menjelaskan, awalnya para petugas yang berpatroli di pasar akhir bulan lalu curiga, karena pakaian wanita pengguna tas LV itu tak mencerminkan sosok yang mampu membeli tas mahal.

Kabar yang dilansir Liaoshen Evening News pada Senin (14/10/2019) lalu menyebutkan, tak lama, polisi mengaitkan temuan itu dengan keluhan yang muncul beberapa hari sebelumnya.

Baca juga: Ingin Belanja Barang Preloved Branded, Perhatikan 3 Hal Ini

Ada seorang wanita yang tinggal di Provinsi Gansu, lebih dari 1.000 kilometer dari Chongqing, mengaku telah ditipu oleh pedagang online yang berbasis di Chongqing.

Wanita itu telah membayar sekitar Rp 19 juta untuk membeli sebuah tas Chanel asli. Penjual pun meyakinkannya bahwa barang tersebut asli.

Tetapi, wanita itu harus kecewa dengan kualitas barang yang ternyata buruk. Ia juga mendapat konfirmasi dari toko Chanel setempat yang memastikan bahwa tas tersebut palsu.

Perempuan itu pun lalu mengajukan permintaan pengembalian uang, tetapi ditolak.

Polisi yang menyelidiki kasus ini sempat mengalami kesulitan. Sebab, si penjual ternyata menggunakan alamat palsu, dan bahkan memakai berbagai alamat untuk transaksi online sebelumnya.

Namun, berkat temuan dari wanita yang belanja di pasar, dan rekaman kamera pengawas yang menunjukkan seorang pria -yang ternyata adalah ayah si penjual, mengambil tas dari salah satu alamat yang ada, kasus ini terungkap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com