Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Ini Sebelum Jatuh Cinta dengan Suami Orang

Kompas.com - Diperbarui 16/11/2022, 18:58 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Menjalin hubungan yang hatinya tertuju hanya kepada kita saja tak selalu mudah. Apalagi dengan orang yang hatinya dibagi dua.

Agar langgeng, sebuah hubungan butuh dedikasi, empati dan usaha terus menerus dari kedua belah pihak untuk menjaga ikatan.

Ketika kita main hati dengan seseorang yang sudah menikah, upaya yang harus dilakukan menjadi seribu kali lebih sulit dan kompleks. Menjadi orang ketiga dalam hubungan seseorang tak pernah mudah dan tak akan mudah.

Sebelum mengikuti keinginan hati, ketahui dulu apa saja yang akan kita hadapi saat membuka hati untuk suami orang.

1. Tak akan pernah jadi nomer satu
Kebanyakan orang yang berselingkuh atau menjadi selingkuhan berdalih bahwa hubungan mereka berbeda, bahwa cinta mereka lebih dalam dari orang lain, bahwa si dia lebih mencintai kita dibanding istrinya dan akan segera menceraikannya.

Menurut konselor pernikahan Jessica Raymond, banyak orang memiliki ilusi akan romantisnya hubungan yang dijalin.

"Apa pun yang dikhayalkan, jika jatuh cinta dengan orang yang sudah menikah kita hanya akan jadi nomer dua. Kita menjadi cadangan kalau yang pertama tidak berhasil. Jika kita tak masalah dengan itu, tak apa, tapi jangan membohongi diri sendiri," katanya seperti dikutip dari lovelearning.

Istri dan anak-anaknya akan selalu menjadi pilihan pertamanya. Jika bukan demikian, maka ia sudah lama tidak berstatus menikah.

Baca juga: Kisah Layangan Putus, Kenapa Orang yang Sudah Menikah Selingkuh?

2. Ia belum tentu menjalin hubungan
Ada banyak alasan mengapa pria yang sudah menikah berselingkuh, tetapi kebanyakan menginginkan seks, memenuhi gairah, dan romantisme, tanpa komitmen. Perselingkuhan menakutkan, sekaligus menggairahkan.

Bila pernikahannya kandas, kita mungkin mengira ia akan segera lari ke pelukan, tapi faktanya tak selalu demikian.

Setelah berstatus lajang lagi, mungkin ia tak akan menganggap kita semenarik sebelumnya. Bisa jadi ia tak mau segera berkomitmen karena trauma dengan hubungan sebelumnya yang berakhir buruk.

Jadi, jangan terlalu berharap tinggi. Perasaan cintanya sebenarnya semu.

3. Tak punya kepastian
Bahkan pernikahan saja tidak bisa memberi kepastian 100 persen. Orang bisa berubah dan cinta bisa pudar. Namun, pernikahan memberi kan lebih banyak rasa aman dibanding hubungan perselingkuhan.

Menjadi orang ketiga berarti kita tak bisa selalu mengandalkan si dia saat menghadapi kesulitan atau sakit. Saat sedang sedih dan butuh teman kita juga tak bisa seenaknya menelepon dan memintanya datang.

4. Dia tak bahagia dan kita tak bisa memperbaikinya
Meski kita merasa hubungan yang terjalin sangat membahagiakan, seksnya memuaskan, tapi pada dasarnya pria yang kita cintai adalah orang yang tidak bahagia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com