Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2019, 11:42 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Perhiasan bertahtakan berlian memiliki harga yang mahal karena batu mulia ini dianggap abadi. Meski begitu, tidak semua berlian memiliki kualitas yang sama.

Tak sedikit berlian yang sebenarnya memiliki kualitas rendah tetapi tetap dibanderol mahal. Padahal, berlian bisa dijadikan investasi dan diwariskan antargenerasi.

Airyn Tanu, founder merek perhiasan Passion Prive mengatakan berlian dan batu mulia memiliki nilai investasi.

Pendiri merk perhiasan Passion Prive, Airyn Tanu.Kompas.com/Lusia Kus Anna Pendiri merk perhiasan Passion Prive, Airyn Tanu.
“Makanya kami selalu edukasi ke konsumen jangan membeli berlian yang kualitasnya rendah. Apalagi sekarang banyak berlian sintetis,” ujar Airyn disela pameran perhiasan Jeweluxe di Jakarta (5/11).

Untuk membedakan berlian sintetis dan berlian asli memang sulit jika dilakukan hanya kasat mata, karena perlu tes khusus.

Secara umum, ada empat kriteria utama berlian yang bagus, yang disebut dengan istilah 4C, yaitu colour (warna yang bening), clarity (kejernihan), carat (ukuran karat), cut (potongan).

Airyn menyarankan agar membeli berlian di tempat terpercaya dan memiliki sertifikasi GIA (Gemological Institute of America).

Selain menghindarkan penipuan atau kekeliruan, sertifikat juga bisa menjadi jaminan bahwa berlian yang kita beli berasal dari sumber terpercaya.

“Jangan terkecoh dengan harga berlian murah tapi sebenarnya kualitasnya rendah. Pas mau dijual ternyata nilainya murah,” ujarnya.

Selain berlian putih, menurut Airyn, saat ini kolektor perhiasan mencari berlian berwarna. Yang memiliki nilai tinggi adalah berlian berwarna biru, kuning, hitam, dan pink.

“Kalau yang warna pink warnanya pucat, karena yang warna pink intens itu sangat langka dan mahal,” katanya.

Baca juga: Pameran Perhiasan Internasional Jeweluxe Hadir di Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com