Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2019, 12:27 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com— Banyak orang berasumsi bahwa terus menggunakan otak secara aktif akan menjaga ketajaman otak, bahkan sampai usia senja.

Namun, penelitian mengungkap sebaliknya bahwa penggunaan otak yang terlalu aktif justru membuatnya semakin lelah dan tak lagi bisa setajam dahulu.

Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal medis Nature, peneliti dari Harvard Medical School melaporkan bahwa otak yang tenang dengan aktivitas yang saraf yang kurang, dapat menyebabkan usia lebih panjang.

Setelah menganalisis jaringan otak dari orang yang meninggal pada usia 60 hingga lebih dari 100 tahun, ditemukan bahwa orang yang paling lama hidup memiliki tingkat gen yang lebih rendah terkait dengan aktivitas saraf.

"Studi ini menunjukkan bahwa melambatkan aktivitas pada periode tertentu, baik dihabiskan dalam meditasi, melakukan satu pekerjaan saja pada satu waktu, hanya diam atau tidur sama pentingnya bagi kesehatan otak dan umur panjang dengan aktivitas dan olahraga," kata Gayatri Devi, MD, ahli saraf dan psikiater di Northwell Health di New York, seperti dikutip dari healthline.com.

Baca juga: Mengapa Membaca Berdampak Positif Bagi Otak

Lalu, apa sajakah cara terbaik untuk menenangkan otak?

Maryanna Klatt, PhD, seorang profesor kedokteran keluarga klinis dari The Ohio State University yang khusus menangani penyakit kronis yang berkaitan dengan stres, menjalankan program yang disebut Mindfulness in Motion.

Maryana berbagi beberapa strategi untuk otak agar lebih tenang dan panjang umur.

1. Dengarkan sinyal tubuh

Cara terbaik untuk memulai penurunan stres dan peningkatan kesadaran adalah dengan lebih menyadari tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh.

Mulai dengan peregangan lembut dan kesadaran akan tekanan dan ketegangan yang kamu rasakan saat ini adalah titik awal yang bagus.

“Karena ketika orang mendengar tubuh mereka, mereka terbuka pada apa yang sebenarnya terjadi pada mereka," kata Klatt.

Latihan lain dalam mindfulness adalah membangun kebiasaan melambatkan gerakan. Misalnya sebelum masuk ke ruang rapat, bukalah pegangan pintu dengan perlahan, sadari. Hal ini akan membantu kita fokus pada apa yang akan kita kerjakan dan berhubungan dengan rekan kerja.

Meditasi dan mindfulness berjalan beriringan karena meditasi dapat menjadi barometer kondisi mental seseorang.

"Ini bukan hanya tentang menjernihkan pikiran, ini tentang melihat di mana pikiran mu berada,” kata Klatt. "Itulah sebabnya melakukan sedikit latihan meditasi, bahkan 5 atau 10 menit sehari, dapat membuat perbedaan dalam membawa perhatian penuh pada aktivitas kamu sepanjang hari,” imbuh dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com