Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adidas Tutup Pabrikan dengan Robot Otomatis, Speedfactory

Kompas.com - 12/11/2019, 13:45 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Adidas menutup Speedfactory yang dikelola robot di Ansbach, Jerman, dan Atlanta, Amerika Serikat.

Kedua fasilitas, yang dijalankan dalam kemitraan dengan vendor spesialis plastik Jerman Oechsler, akan ditutup paling lambat April 2020.

Demikian pernyataan Adidas dalam siaran pers yang dikutip laman engadget.com.

"Kami memahami alasan Adidas untuk menghentikan produksi Speedfactory di Oechsler, kami menyesali keputusan ini," kata Dr. Claudius M. Kozlik, Kepala Eksekutif Oechsler.

Baca juga: Giliran Prada dan Adidas Bikin Sneaker Kolaborasi

"Pada saat yang sama, kami berharap dapat melanjutkan kerja sama yang erat dan saling percaya dengan Adidas di bidang pencetakan 4D," sambung dia.

Selanjutnya, pihak Adidas menekankan, beberapa proses Speedfactory akan diadopsi oleh dua pemasok di Asia.

Disebutkan, produksi akan dilakukan dengan mekanisme pabrikan tradisional dan lebih murah. Hal itu sudah akan terwujud pada akhir tahun ini.

Dengan menggunakan mekanisme tersebut, Adidas ini akan menghasilkan sepatu lari dan, untuk pertama kalinya juga memproduksi model dalam kategori produk lain.

Baca juga: Adidas Berencana Uji Sepatunya di Luar Angkasa

Awalnya, Speedfactories dimaksudkan untuk mengembalikan produksi sepatu ke pasar barat dan menurunkan ketergantungan Adidas pada pemasok Asia.

Apalagi, produksi Adidas di Asia sering dikritik karena kondisi dan praktik kerja yang kerap dituduh tidak etis.

Lalu, semula Adidas juga berharap Speedfactories akan sesuai dengan namanya, mempercepat produksi dan mengurangi biaya, serta waktu yang terkait dengan pengiriman.

Selama ini, manufaktur yang sebagian besar dijalankan secara otomatis memang masih menghasilkan sejumlah kecil pangsa sepatu.

Baca juga: Ini Sepatu Adidas untuk Mengenang Kemenangan MU di Barcelona

Salah satu di antaranya Futurecraft MFG (Made For Germany) dan sederetan sepatu AM4 (Adidas Made For) yang terinspirasi dari enam kota terbesar di dunia.

Lalu ada pula proyek kolaborasi dengan artis, seperti DJ Kittens dan JaQuel Knight.

Nah, kini Adidas mengaku akan lebih berkonsentrasi pada sumber dayanya dengan "memodernisasi pemasok lain" dan --dengan bantuan Oechsler, terus mengeksplorasi teknologi 4D, midsole 3D-cetak.

Baca juga: Adidas Rangkul BLACKPINK dan David Beckham Berdiri Sepanggung...

Teknologi terakhir itu telah digunakan pada sepatu seperti Futurecraft 4D dan Alphaedge 4D

Ya, dengan keputusan besar Adidas ini, setidaknya produksi sneaker masih aman dari revolusi pabrik robot-otomatis yang tak mungkin terhindarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com