Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2019, 13:58 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Banyak orang di dunia yang semakin gemuk. Munculnya internet, ponsel dan teknologi lainnya, pekerjaan yang menuntut, dan makanan olahan harus diakui telah memengaruhi kesehatan dan gaya hidup manusia secara negatif.

Hingga saat ini, perkiraan menunjukkan bahwa ada hampir dua miliar orang di seluruh dunia yang dianggap kelebihan berat badan.

Meskipun sebagian besar populasi global terkena dampaknya, orang-orang tampaknya tetap abai pada masalah kesehatan.

Satu studi menunjukkan bahwa diet memiliki tingkat kegagalan 99 persen pada semua orang dan semua program.

Para peneliti juga menemukan, kurang dari 1 persen orang yang kelebihan berat badan dapat mencapai BMI (Body Mass index) normal dalam satu tahun.

Baca juga: Berat Badan Turun 19 kg, Apa yang Dilakukan Adele?

Orang-orang merasa sulit untuk menghindari makanan olahan, yang meningkatkan risiko kenaikan berat badan mendadak atau obesitas.

"Alasan mengapa kita tidak bisa menurunkan berat badan adalah karena tubuh kita belum berevolusi untuk dapat memproses makanan modern," kata Susan Peirce Thompson, ahli saraf dan penulis "Buku Masakan Makan Resmi Bright Line.

"Para pelaku diet menguras tekad mereka di gym dan kemudian makan berlebihan setelahnya.”

Thompson menjelaskan bahwa makanan olahan telah "membajak otak kita" dan mencegah orang untuk fokus pada penurunan berat badan.

Beberapa makanan yang tidak sehat, tetapi sering dikonsumsi sampai saat ini adalah makanan manis atau produk mengandung gula.

Baca juga: Cara Menghitung Kalori Makanan untuk Turunkan Berat Badan

Makanan ini meningkatkan kadar neurotransmitter dopamin dalam tubuh. Ketika otak mendeteksi terlalu banyak dopamin, ia mengurangi reseptor-reseptor penting, yang memaksa tubuh kita untuk makan lebih banyak makanan yang mengandung tepung dan bergula untuk mendapatkan efek yang sama.

Makan makanan manis bersama dengan tepung, seperti kue, juga bisa menyebabkan kadar insulin yang lebih tinggi di dalam tubuh.

Peningkatan kadar insulin tersebut kemudian menghambat aliran hormon yang disebut leptin, yang berfungsi untuk memberitahu otak agar berhenti makan.

Baca juga: Smoothies Buah dan Sayuran Juga Bisa Bikin Berat Badan Bertambah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com