KOMPAS.com - Sakit kepala yang terus-menerus kambuh, meskipun telah minum obat berlebihan untuk meringankan rasa sakitnya disebut sakit kepala rebound atau sakit kepala karena penggunaan obat berlebihan.
Obat analgesik adalah obat pereda nyeri yang sering dikonsumsi untuk mengurangi sakit kepala. Di antaranya termasuk parasetamol, obat antiinflamasi nonsteroid dan opioid.
Menyalahgunakan obat, menggunakannya secara berlebihan dan meminumnya untuk jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan rasa sakit yang melemahkan, yang memengaruhi tingkat produktivitas.
Diagnosis dapat dibuat jika seseorang menderita sakit kepala selama lebih dari 15 hari dalam sebulan selama minimal tiga bulan, sebagai akibat dari mengonsumsi obat anti-migrain secara berlebihan.
Baca juga: Sakit Kepala atau Doyan Tidur? Hati-hati, Mungkin Kamu Sedang Depresi
Sakit kepala rebound seringkali disertai dengan mual, sensitivitas cahaya dan suara, insomnia dan sembelit.
Wanita lebih sering terkena kondisi ini daripada pria. Ini juga lazim di antara orang-orang dengan depresi dan kecemasan, serta orang-orang dengan kondisi nyeri kronis lainnya.
Menurut sebuah artikel baru-baru ini di Harvard Health Publishing, ada beberapa obat yang menyebabkan sakit kepala berulang.
Di antaranya, pengobatan yang dibuat dengan kombinasi obat termasuk butalbital dapat meningkatkan sakit kepala dari yang episodik menjadi kronis.
Sedangkan ibuprofen dan acetaminophen adalah obat bebas yang biasanya dikonsumsi untuk mengatasi migrain yang berkepanjangan hingga 15 hari. Kombinasi dengan triptan, sumatriptan, dan opioid juga digunakan.