Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Nyampah Corporation Olah Sampah Organik Diganjar Penghargaan di Singapura

Kompas.com - 04/12/2019, 13:41 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Jika dikelola dengan baik, sebenarnya sampah organik memiliki nilai ekonomis dan tentunya dapat mengurangi volume sampah di tempat penampungan. Hal itu dibuktikan oleh Nyampah Corporation, sebuah startup, yang berinovasi dalam pengolahan limbah organik di Kota Malang dan Surabaya.

Berdasarkan data penelitian dari Sustainable Waste Indonesia pada tahun 2018, 15 juta ton dari 65 juta ton sampah yang dihasilkan di tanah air setiap tahunnya, tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari ekosistem dan lingkungan.

Startup yang dibentuk oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sejak tahun 2017 itu menanggulangi persoalan sampah organik melalui pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF).

Dalam pengolahan limbah organik, larva BSF berperan sebagai pengurai yang mengonsumsi sampah organik, sehingga dalam sepuluh hari, volume limbah akan berkurang signifikan, hingga 80 persen.

Dengan teknik Zero Waste, Nyampah Corp menggunakan 20 persen residu sampah tersebut sebagai pupuk organik, sedangkan larva BSF kemudian dipanen sebagai makanan kaya protein namun murah bagi pakan ternak.

Abu Muslim Aljauhari atau yang akrab disapa Aal, pendiri Nyampah Corporation, memulai perusahaan sosial ini dengan sekitar uang Rp1 juta dari tabungan pribadinya untuk mulai mengembangbiakkan BSF-nya sendiri di Surabaya.

Kemudian ia menghasilkan lebih banyak dana dengan membawa inisiatif ini ke berbagai kompetisi kewirausahaan.

Kegigihan ini telah mengantarkan Aal ke berbagai prestasi, termasuk dari program YSE, Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2018, ITS Youth Technopreneur 2018, dan Inkubator ITS 2019.

Baca juga: Bank Kompos Induk Jakarta Barat, Ubah Sampah Organik Jadi Uang

Tim Nyampah Corporation ketika menerima pendanaan dari Young Social Entrepreneurs Singapura.Dok Nyampah Corporation Tim Nyampah Corporation ketika menerima pendanaan dari Young Social Entrepreneurs Singapura.

Penghargaan dari Singapura

Aal juga membawa Nyampah Corporation ke program tingkat internasional berdurasi delapan bulan yang diselenggarakan untuk kewirausahaan sosial, yaitu program Young Social Entrepreneurs (YSE) 2019 dan berhasil menjadi salah satu pemenang pendanaan sebesar S$20.000 atau sekitar Rp200 juta.

Kemenangan tersebut diraih setelah tim bisnis sosial milik Aal mengikuti Pitching for Change, salah satu sesi penting di program YSE di Singapura.

Sebelum ini, Nyampah Corporation, bersama dengan 14 tim dari negara lain, menjalani skema bimbingan (mentorship) untuk meningkatkan ide bisnis sosial mereka serta kunjungan studi ke Shanghai, Tiongkok untuk pembelajaran lintas budaya.

YSE 2019 sendiri adalah program yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF) yang bertujuan untuk menginspirasi, membekali, dan memberikan kesempatan kepada para pemuda di Asia Tenggara untuk meluncurkan serta mengembangkan bisnis sosial mereka ke taraf global.

Baca juga: Olahan Sampah Organik Tembus Pasar Eropa

Selain peluang pendanaan, peserta YSE yang terpilih juga melewati masa inkubasi selama delapan bulan yang dilengkapi dengan lokakarya, skema bimbingan, hingga kunjungan studi ke luar negeri untuk mempelajari budaya lain.

Tidak mudah bagi Nyampah Corporation untuk sampai ke tahap finalis YSE 2019 karena harus bersaing dengan 14 perusahaan sosial yang menginspirasi lainnya dari Bangladesh, Kamboja, India, Malaysia, Selandia Baru, Pakistan, Singapura, dan Thailand.

"Program ini tidak hanya memungkinkan kami untuk membuat dampak yang lebih kuat dan lebih luas bagi lingkungan Indonesia, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membangun hubungan yang baik dan menginspirasi anak muda pembawa perubahan di negara-negara lain," ungkap Aal.

Sejak diluncurkan pada 2010 hingga Oktober 2019 lalu, program YSE telah menyambut 525 tim dari 30 negara, memberikan pembekalan kepada lebih dari 1.100 pemuda pembawa perubahan, untuk meluncurkan atau mengembangkan perusahaan sosial mereka yang berada di Singapura dan sekitarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com