Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Beras Fortifikasi yang Disebut Bisa Cegah "Stunting"

Kompas.com - 24/12/2019, 09:56 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, beras fortifikasi atau beras bervitamin dapat mencegah stunting.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Emil ini meminta ibu hamil mengonsumsi beras fortifikasi sebagai upaya pencegahan pertumbuhan yang tak sempurna pada anak.

"Ada beras yang dicampur vitamin, kami butuh untuk pencegahan stunting karena stunting dimulai sejak ibunya mengandung bukan sejak anaknya lahir."

"Maka akan kita pakai beras itu untuk ibu hamil," ujar Emil seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (24/12/2019).

Baca juga: 3 Fokus Pemerintah Turunkan Angka Stunting

Emil menilai beras ini istimewa. Karenanya, demi masa depan anak-anak Jawa Barat ia akan mengupayakannya. Sebab, saat ini 20 persen anak di Jabar terkena stunting.

Langkah yang akan diambilnya untuk mendapatkan beras tersebut adalah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog.

"Tadi sudah saya bisikin Pak Budi Waseso (Direktur Utama Perum Bulog) agar ada MoU lagi tentang pencegahan stunting oleh beras bervitamin ini," ucap Emil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Direktur Utama Bulog Budi Waseso di Bandung. Dok PEMPROV JABAR Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Direktur Utama Bulog Budi Waseso di Bandung.
Senada dengan Emil, Dirut Perum Bulog Budi Waseso juga menyatakan, beras fortifikasi memang dapat mencegah stunting.

"Beras fortifikasi adalah vitamin, beras itu kan kalau masyarakat makan lalu vitaminnya dikasih tapi belum tentu terserap semua,” tutur dia.

Baca juga: Mengapa Remaja Perlu Tahu Bahaya Stunting?

Namun bila dicampur dalam produk beras jadi, ketika seseorang mengonsumsi beras sudah lengkap dengan vitaminnya.

“Sekarang sedang kita gencarkan memberikan pemahaman dulu bahwa manfaat beras fortifikasi itu apa dan salah satunya untuk menanggulangi stunting," ujar dia.

Penggunaan beras fortifikasi, menurut Budi, sejalan dengan visi Presiden RI Joko Widodo, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia Maju.

"Ini hak patennya milik Bulog dan nanti seluruh beras bisa dicampur dengan vitamin itu agar dimakan oleh semua masyarakat Indonesia," ucap Budi.

Baca juga: Perbaikan Gizi Anak Stunting Perlu Diteruskan Setelah Usia 2 Tahun

Diwartakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Jabar melansir data, angka stunting di Jabar masih tergolong tinggi, berada di angka 38 persen.

Jumlah itu melebihi angka nasional yang mencapai 27 persen.

Dinkes Jabar menargetkan penurunan stunting di bawah 20 persen dengan membidik semua daerah, terutama 11 kabupaten/kota dengan angka stunting tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com