Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2020, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com – Orang-orang muda cenderung merasa dirinya yang paling penting? Bisa jadi begitu. Sebaliknya, makin bertambah usia seseorang, maka ia tidak terlalu merasa dirinya adalah pusat perhatian alias narsis.

Para ahli mengatakan orang cenderung menjadi kurang narsis karena pelajaran yang dipetik selama hidup menjadikan mereka lebih rendah hati.

Di usia remaja, kita cenderung lebih egois. Namun, orang yang secara alami memiliki empati besar, biasanya cenderung tidak narsis.

William J. Chopik , PhD, asisten profesor di Michigan State University dan Kevin J. Grimm , PhD, seorang profesor di Universitas Arizona, melakukan penelitian mengenai hal ini dan menemukan bahwa sifat-sifat narsis cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.

“Kami menemukan bahwa bentuk narsisme yang lebih maladaptive (seperti terlalu sensitif dan willfulness) menurun sepanjang kehidupan dan otonomi individu meningkat di sepanjang kehidupan,” tulis para peneliti studi tersebut.

Pengalaman hidup yang dilalui dapat mengubah sifat egois. Misalnya saja, dalam pekerjaan pertama, di mana kita harus bekerja dalam tim, membuat kita tak lagi merasa diri paling penting. Menjadi rekan kerja yang baik berarti kita juga perlu mendengarkan sudut pandang orang lain.

Baca juga: Seperti Kecerdasan, Rasa Empati Anak Perlu Dilatih

Namun, seberapa banyak orang beradaptasi selama hidup mereka dapat sangat bervariasi.

“Beberapa orang akan berubah secara dramatis, sementara yang lain tidak berubah sama sekali. Maka dari itu, salah satu misteri besar dalam semua penelitian kepribadian adalah mengapa orang berubah,” kata Chopik.

Dalam penelitiannya, Chopik dan Grim mempelajari sifat narsis pada 747 partisipan yang lahir antara tahun 1930 dan 1969. Hasilnya, generasi yang lebih lama memang lebih narsis saat mereka muda.

Temuan lainnya, para peneliti menemukan bahwa pria cenderung lebih narsis daripada wanita.

Pemahaman tentang narsisme

Clinton Moore, seorang psikolog klinis di Sydney, Australia, yang keahliannya mencakup narsisme, hubungan, dan perfeksionisme, mengatakan harus dibedakan antara self-absorption atau narcissistic personality disorder (NPD).

Menurutnya, self-absorption cenderung berubah seiring usia. Pada umumnya pengalaman hidup adalah obat yang cukup baik untuk jenis narsisme ini.

Baca juga: Curiga Teman Kamu Orang yang Narsis? Coba Cek Ciri-Cirinya

Namun, ketika berhadapan dengan sesuatu seperti NPD kita berbicara tentang sifat kepribadian yang cukup stabil. Meskipun tidak membantu, terpelihara dengan baik di seluruh siklus hidup.”

" Sifat ini tidak berkurang, tetapi orang tersebut dapat mengubah cara menampilkannya," tambahnya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com