Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Adik dan Kakak Sering Berkelahi

Kompas.com - 04/01/2020, 12:04 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Kakak beradik tak selamanya akur. Ada kalanya keduanya berselisih karena berebut barang, merasa tak diperlakukan dengan adil, atau hanya berebut tempat di pangkuan ibu.

Hal ini sangatlah wajar mengingat kakak dan adik kandung pun memiliki karakter yang berbeda.

"Itu normal, setiap hubungan manusia memiliki konflik karena itu adalah dua individu dengan kebutuhan yang berbeda,” kata Laura Markham, Ph.D., seorang psikolog yang berbasis di Manhattan dan penulis “Peaceful Parent, Happy Siblings.”

Tetapi fakta bahwa konflik saudara adalah normal bukan berarti kita sebagai orangtua akan terus berpura-pura tidak mendengarkan anak-anak yang berteriak satu sama lain.

Ada langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mencegah konflik sebelum itu terjadi, bahkan membantu anak-anak menyelesaikan perselisihan sendiri.

1. Persiapkan anak untuk kedatangan saudara baru

Jika Anda sedang menanti kelahiran si anak nomor dua atau tiga, ada baiknya untuk berbicara dengan anak tertua tentang saudara kandung yang akan lahir. Cara kita berbicara tentang adik yang akan lahir dapat membantu si kakak memiliki hubungan lebih kuat dan lebih mencintai saudara-saudaranya.

Ajak si kakak membicarakan calon adiknya dalam cara yang paling sederhana. Misalnya berandai-andai sedang apa ya si adik di dalam sana? Atau, apa ya makanan kesukaannya nanti?

“Bicarakan bayi sebagai orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan," saran Holly Recchia, Ph.D., seorang psikolog di Concordia University di Montreal yang mempelajari bagaimana hubungan membentuk perkembangan sosial dan moral anak-anak.

Baca juga: 5 Cara Agar Ayah Lebih Terlibat dalam Pengasuhan Anak

Dalam sebuah studi tahun 2017, para peneliti di University of Michigan dan University of Toronto menemukan bahwa ketika anak-anak kecil dapat lebih memahami perasaan dan kebutuhan orang lain - yang dikenal sebagai memiliki teori keterampilan pikiran yang lebih baik - mereka bermain lebih baik dengan saudara mereka di kemudian hari .

Susan McHale, Ph.D., seorang psikolog perkembangan di Pennsylvania State University. menjelaskan bahwa orangtua juga perlu memberi pengertian tentang apa yang akan terjadi ketika bayi lahir.

Pastikan anak mengerti bahwa ia tidak akan memiliki teman bermain dengan instan dan bahwa ia harus bersikap lembut dan sabar.

Mungkin dia bisa diajak berlatih dengan boneka. Beri tahu si kakak bagian mana dari tubuh bayi yang bisa sentuh. Ajarkan pada kakak untuk tidak menyentuh wajah atau kepala dan tentunya dengan sentuhan yang lembut.

Ilustrasi anak bermainshutterstock Ilustrasi anak bermain

2. Beri kakak yang lebih tua waktu, dan perlakukan saudara yang adil

Anda mungkin pernah mendengar bahwa anak sulung akan merasa cemburu dan benci pada adik kecilnya. Gagasan ini telah ada sejak Freud, tetapi faktanya adalah, “sains tidak mendukungnya," kata Brenda Volling, Ph.D., seorang psikolog di University of Michigan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com