Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurman, Pria Putus Kuliah yang Bikin Sepatu Ceker Ayam Mendunia...

Kompas.com - 06/01/2020, 16:33 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nama Nurman Farieka Ramdhani (24) menjadi perbincangan, baik di antara pelaku industri fesyen Tanah Air, maupun para netizen di dunia maya.

Mudah diterka. Mereka -umumnya, membahas material yang dipakai Nurman untuk membuat sepatu, yakni kulit ceker ayam.

Bahan yang selama ini menjadi limbah, diubah menjadi sepatu yang bernilai tinggi. Kepada Kompas.com, Nurman menceritakan awal mula bisnisnya.

Baca juga: Rasa Amat Indonesia dalam Hirka, Sepatu Kulit Ceker Ayam

“Dulu saya kuliah di Universitas Widyatama, tapi saya nakal. Berbagai hal negatif pernah saya coba.”

Begitu kata Nurman di sela-sela Pelatihan dan Workshop UMKM Benua Niaga-PT Angkasa Pura II di Bandung, akhir pekan lalu.

Kondisi itu mamaksa dia berhenti kuliah di semester II. Keputusanitu tentu saja ditentang orangtua, terutama sang ayah.

Bahkan, Nurman sempat mengalami perang dingin dengan sang ayah. Mereka sama sekali tidak saling menyapa. Uang jajan pun diputus.

“Enggak sampai kabur dari rumah. Tetap pulang karena harus makan,” kata Nurman sambil tersenyum mengingat masa lalunya.

Suatu hari, ia bermain ke rumah teman dan diberi dompet. Begitu pulang, ia memerhatikan dompet tersebut.

Baca juga: Artisan, Produk Bulu Mata Palsu Lokal yang Ingin Mendunia

“Untuk apa dompet, kalau tidak ada isinya. Akhirnya saya menjual paksa dompet tersebut ke teman saya Rp 150.000,” imbuhnya.

Uang tersebut ia belikan bahan untuk membuat gelang dan berbagai aksesoris, dan kemudian menjualnya. Modal itu terus ia putar, namun pada akhirnya dia bangkrut.

Dalam setahun, setidaknya empat usaha yang dirintisnya bangkrut. Kerugiannya bukan main, mencapai ratusan juta.

Ceker ayam

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by EXOTIC LEATHER (@hirka.official) on Dec 21, 2019 at 2:57am PST

Tak ingin putus asa, ia terus memutar otak. Nurman pun memutuskan untuk berbisnis sepatu kanvas dengan merk Hirka. Artinya dicintai.

“Agar produk ini menempel, jadi teman hidup (orang yang memilikinya),” tuturnya.

Sambil menjalankan sepatu kanvas, ia tertarik dengan hasil penelitian sang ayah 20 tahun lalu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com