Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Ragam Cokelat Nusantara yang Menggugah Selera...

Kompas.com - 17/01/2020, 15:18 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sore itu mendung masih menggelayut di langit Jakarta, ketika seorang wanita berparas cantik dengan setelan putih-hitam menyambut para tamu di Le Chocolat Lounge, Hotel Pullman, Jakarta.

"Terima kasih telah datang. Kita semua berkumpul di sini untuk menikmati sajian minuman cokelat asal Indonesia," ujar perempuan bernama Tissa Aunilla, yang adalah founder Pipiltin Cocoa.

Tak lama berselang, para pelayan membawa satu set single origin cacao, serta chips and chocolate dipping untuk setiap tamu yang hadir.

Satu set single origin cacao terdiri dari tiga gelas kecil berisi cokelat dengan tag bertulis Pidie Jaya Aceh, Tabanan Bali, dan Tanazozo Flores pada masing-masing gelas, --serta satu gelas soda.

"Sebelum kalian mencoba minuman cokelatnya, disarankan minum soda water lebih dulu untuk menetralkan rasa di mulut," kata Tissa lagi.

Minuman pertama yang kami cicipi adalah cokelat Flores. Teksturnya cenderung strong, agak kental dan rasanya pahit, seperti kopi.

Setelah itu kami meminum soda water sesuai saran Tissa, agar rasa dari cokelat Flores tidak bercampur dengan cokelat Bali yang akan dicicipi berikutnya.

Baca juga: Si Anjing Setia Hachiko Kini dalam Sekotak Cokelat Mewah...

Cokelat Bali memiliki tekstur yang jauh lebih smooth, dan encer ketimbang cokelat Flores. Ada rasa manis yang fruity.

Cokelat jenis inilah yang disukai oleh sebagian besar tamu --ternyata.

Namun, after taste dari cokelat ini akan membuat perut kenyang, jika diminum dalam jumlah banyak.

"Memang, untuk cokelat Bali rasanya cukup familiar, dan lebih bisa diterima oleh lidah masyarakat Indonesia," tutur Tissa.

Gelas ketiga berisi cokelat Aceh.

Dan sesuai perkiraan, begitu diteguk terdapat perpaduan rasa asam dan sedikit manis yang menyerupai karakter kopi asal tanah rencong. Bedanya, teksturnya tidak terlalu kental.

Tissa menambahkan, kadar kekentalan dari ketiga minuman cokelat yang baru disajikan tersebut memang berbeda-beda.

Baca juga: Jam Tangan Olivia Burton yang Terinspirasi dari Kotak Cokelat Cadbury

"Di sini, cokelat Aceh punya kadar kekentalan paling tinggi, yaitu 84 persen. Kalau cokelat Bali dan Flores, masing-masing 70 persen dan 65 persen," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com