Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraba Tren dan Tantangan Bisnis Busana Muslim pada 2020

Kompas.com - 17/01/2020, 16:33 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Potensi pasar busana muslim selalu menarik setiap tahunnya. Ini tentu teradi karena semakin banyak perempuan yang mengenakan hijab.

Namun, besarnya pasar busana muslim tidak serta-merta membuat pengusaha di bidang ini bisa berleha-leha.

Tantangan yang dihadapi pada 2020 tentu tak berkurang. Pemilik brand Ethica dan Seply, Asep Mulyadi, mengatakan, tantangan pertama mereka adalah soal digitalisasi.

“Kita harus hadapi perubahan, berubah ke arah digital,” kata Asep kepada Kompas.com di Bandung, Kamis (16/1/2020) kemarin.

Baca juga: Selain Antibakteri, Inovasi Kain Hijab Ini Juga Diklaim Halal

Pria yang sudah berbisnis busana muslim sejak tahun 2008 ini mengatakan, meski penjualan online cenderung meningkat, tetapi transaksi offline pun harus dikuatkan.

Itulah mengapa, selain menggenjot pemesanan dan transaksi digital, Asep juga akan menambah toko di Kalimantan dan Lampung.

Toko-toko itu akan melengkapi toko yang sudah ada sebelumnya di Sulawesi dan beberapa daerah di Jawa, seperti Malang, Bandung, dan Garut.

Tantangan kedua adalah bahan baku. Meski Bandung menjadi salah satu daerah gudangnya pabrik tekstil, tetapi dia mengalami kesulitan kain yang menjadi bahan baku.

Beberapa kali terjadi pada periode 2018-2019 lalu, dia harus mengembalikan kain karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Baca juga: Ingin Hijab Adem dan Ramah Lingkungan? Coba Koleksi Hijup Infreenity

“Saya tidak tahu kenapa, tapi ada (bahan baku) yang reject, mungkin proses qc (quality control) kurang optimal atau ada yang menguasai benang. Saya tidak tahu,” tutur dia.

Di saat bahan baku sulit, produk jadi impor begitu mudah masuk ke Indonesia. Itulah yang menjadi tantangan selanjutnya.

Untuk menghadapi itu semua, Asep sudah menyiapkan berbagai strategi. Misal, produk memiliki karakter, jati diri, menyesuaikan dengan pasar, serta kolaborasi.

“Harus balance antara idealisme dengan pasar. Enggak bisa kita terlalu idealis ataupun terlalu mengikuti selera pasar,” kata dia.

Selain itu, kualitas dan inovasi produk harus dijaga. Setiap bulan, selalu ada produk baru yang diluncurkan.

Baca juga: Memperkenalkan Busana Muslim Syari ke Dunia

Termasuk persiapan Ramadhan, Asep mengaku sudah menyiapkan sejumlah produk, terutama jenis pakaian sarimbit.

Sementara itu, terkait tren, kecenderungannya bakal selalu berulang-ulang. Tahun 2020 ini desainnya lebih elegan dipadupadankan dengan warna kalem, seperti peach, begitu prediksi Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com