Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2020, 16:22 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi banyak wanita, rasa nyeri di payudara tentu akan memicu rasa khawatir. Meski demikian, nyeri payudara tergolong kasus yang umum.

"Faktanya, sekitar 30 persen wanita akan mengalami nyeri di payudara dalam hidup mereka," kata spesialis kesehatan payudara, Holly Pederson, MD.

Pada sebagian besar kasus itu, penyebabnya adalah fluktuasi hormon atau --secara mengejutkan-- berapa banyak kopi atau kafein lain yang diminum.

Apakah rasa sakit berada di satu lokasi? Misalnya, apakah kamu merasa kesakitan pada kedua payudara? Atau, apakah lebih buruk sebelum periode menstruasi?

Baca juga: Manfaat Bawang untuk Cegah Kanker Payudara

Jika jawabannya "ya", itu kemungkinan rasa sakit akibat siklus, yang biasa terjadi pada wanita pra-menopause.

Rasa sakit biasanya menjadi lebih baik ketika periode menstruasi dimulai.

Namun, rasa sakit pada kedua payudara kemungkinan besar bukan merupakan tanda kanker payudara.

"Jika kamu merasa memiliki masalah, lakukanlah pemeriksaan fisik," kata Pederson.

"Dokter akan membantu menentukan apakah kamu perlu screening tambahan."

Baca juga: Menemukan Kanker Payudara Sedini Mungkin

Sebaliknya, jika rasa sakit terletak di satu payudara --dan terutama di satu tempat tertentu-- jangan tunda untuk memeriksanya.

Nyeri tang ter-"fokus" semacam ini cenderung menjadi pertanda kanker, ketimbang rasa sakit di kedua payudara, kata Pederson.

Jika rasa sakit dikaitkan dengan benjolan payudara atau perubahan yang terlihat pada kulit atau puting, itu juga wajib menjadi perhatian.

Kasus ini berlaku untuk sejumlah kecil wanita, namun benar-benar harus dibahas dengan dokter, terutama jika kita berusia di atas 30 tahun.

Baca juga: Pamer Belahan Dada, Kampanye untuk Peduli dengan Kanker Payudara

Apa yang bisa dilakukan terhadap rasa nyeri di payudara?

Menurut Pederson, sebagian besar nyeri payudara tidak cukup parah untuk memerlukan pengobatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com