Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2020, 10:41 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Anemia karena kekurangan zat besi pada wanita masih menjadi problem gizi yang sulit diatasi di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan pangan hewani.

Anemia ditandai dengan rendahnya sel darah merah atau hemoglobin. Fungsi dari hemoglobin adalah membawa oksigen dan mengantarkannya ke seluruh tubuh. Jika seseorang anemia, maka banyak organ-organ yang tidak mendapatkan cukup oksigen.

Dalam jangka panjang hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ. Pada remaja dan wanita usia produktif, anemia dapat berpengaruh pada kesehatan calon bayinya.

Anemia pada remaja putri harus dicegah. Kalau saat remaja mereka sudah anemia, pada periode selanjutnya, yakni dewasa muda hingga jenjang pernikahan, mereka akan senantiasa dibayangi problem gizi.

"Ada beberapa penelitian yang menyebutkan, jika anemia pada remaja putri tidak diatasi, akan berdampak pada anak menjadi stunting," kata dr.Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein SpPD MM di sela acara program edukasi gizi Indonesia SIAP di Cirebon, Jawa Barat (25/1).

Baca juga: Siapkan Anak Sehat dari Ibu yang Melek Gizi

Ia menambahkan, pemberian tablet tambah darah atau asupan yang mengandung zat besi pada remaja dapat menurunkan risiko stunting.

"Penyebab stunting memang multifaktoral, tetapi kalau anemia sudah diatasi paling tidak satu risiko sudah kita atasi," ujar Fariz.

Anak-anak yang stunting akan terbatas wawasannya karena secara intelektual kalah dibandingkan dengan anak-anak yang pertumbuhannya normal. Oleh sebab itu, memerangi stunting harus mendapat perhatian serius pemerintah dan semua pihak.

Menurut dr.Mira Dewi MS.i dari Pergizi Pangan Indonesia, memenuhi gizi remaja berarti mempersiapkan mereka memiliki kehamilan yang sehat.

"Status gizi perempuan sebelum hamil harus baik, tidak boleh lebih atau kurang," ujarnya.

Anak yang lahir dari ibu dengan kondisi kehamilan tidak optimal, tumbuh kembangnya juga tidak akan optimal. Selain daya tahan tubuhnya rendah, tingkat kecerdasannya juga tidak sebaik anak-anak yang cukup gizi saat di kandungan.

Kecukupan zat besi bisa didapatkan melalui makanan yang mengandung protein hewani, seperti daging, susu, telur, atau makanan laut.

"Kandungan zat besi pada daging lengkap dan mudah diserap tubuh. Sayuran seperti bayam atau kangkung juga tinggi zat besinya, tetapi kalau dimakan penyerapannya terhambat oleh zat-zat dalam makanan itu sendiri," ujarnya.

Baca juga: Protein Hewani Harus Ada dalam Makanan Pendamping ASI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com