Penuaan Kulit Orang Asia Lebih Lambat, Apa Alasannya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Penuaan dini menjadi salah satu fokus permasalahan kulit di berbagai belahan dunia. Namun, kulit orang-orang Asia, termasuk Indonesia, cenderung lebih lambat mengalami penuaan dibandingkan orang-orang kulit putih.

Hal itu karena lapisan kulit orang Asia yang lebih tebal dan pigmen kulit yang berbeda. Perbedaan ketebalan dan pigmen kulit tiap ras ditentukan oleh faktor genetik.

Ketua Studi Dermatolofi Kosmetik Indonesia (KSDKI) PERDOSKI, Dr. Abraham Arimuko, SpKK, MARS. FINSDV, FAADV menjelaskan, pigmen pada kulit kita memiliki fungsi sebagai penahan sinar matahari masuk ke dalam kulit.

Semakin banyak sinar ultraviolet yang tertahan, semakin minim pula kerusakan pada jaringan kulit di bawahnya. 

Namun, paparan sinar matahari berlebih pada pigmen membuat warna kulit menjadi lebih gelap.

"Sebenarnya (warna gelap) itu adalah proses alamiah untuk melindungi kulit supaya sinar matahari tidak masuk ke bawahnya lagi karena dilindungi oleh pigmen tersebut,"  katanya di sela acara peluncuran Clinelle Age Revive di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Menyingkap Rahasia Awet Muda Sophia Latjuba

KOMPAS.com/DIENDRA THIFAL RAHMAH Shopia Latjuba saat di temui di Courtyard, The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta Kamis(30/1/2020). Shopia Latjuba sebagai Brand Representative Clinelle Age Revive.

Lapisan kulit yang tebal juga membuat kulit orang-orang Asia tidak cepat menunjukkan kerutan, jika dibandingkan dengan orang-orang kulit putih. 

Kulit yang berkerut pada orang kulit putih membuat wajah jadi terlihat lebih tua.

Tanda-tanda penuaan yang muncul terlebih dahulu pada kulit orang Asia biasanya adalah flek hitam atau kulit kusam. Kondisi ini juga memengaruhi jenis perawatan wajah yang lebih disukai. 

"Jadi orang kulit putih usia 35 tahunan kulitnya sudah mulai muncul kerut, kalau orang Indonesia belum," ungkapnya.

Baca juga: Penuaan Dini, Bahaya Gula yang Jarang Disadari