Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Mengintai, 8,6 Juta Rumah Tangga di Indonesia BAB Sembarangan

Kompas.com - 06/02/2020, 12:44 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 8,6 juta rumah tangga di Indonesia masih mempraktikkan buang air besar sembarangan (BABS). Dari jumlah itu, 4,5 juta rumah tangga berada di Pulau Jawa.

“Itu data terbaru per Januari 2020 yang kami ambil dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dimuat di website Kementerian Kesehatan.”

Begitu kata Karim Kamel, General Manager Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia di Bandung, belum lama ini.

Baca juga: Sanitasi Buruk Memicu Diare dan Cacingan pada Anak

Karim mengatakan, sebelumnya, WHO/UNICEF pada tahun 2012 pernah melansir data., yang menyebut Indonesia menjadi negara kedua terbesar di dunia yang penduduknya masih BABS.

Keadaan ini menyebabkan sekitar 150.000 anak Indonesia meninggal setiap tahunnya, karena diare dan penyakit lain yang disebabkan buruknya sanitasi.

Berdasarkan laporan World Bank’s Water and Sanitation Program (WSP) dalam Economic Impact of Sanitation in Indonesia, ada empat dampak sanitasi buruk pada kesehatan.

Empat dampak tersebut adalah diare, tifus, polio, dan penyakit cacingan.

Baca juga: Anak Harus Pakai Alas Kaki Saat Bermain di Luar agar Tak Cacingan

Operations Director Water.org Indonesia, Don Johnston menambahkan, Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia.

Hampir 28 juta orang Indonesia kekurangan air bersih, dan 71 juta orang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik.

Apalagi, bagi jutaan keluarga Indonesia yang berpenghasilan rendah, sambungan atau sumur air baru dan toilet yang lebih baik tidak dapat dijangkau.

“Dibutuhkan bantuan investasi dari berbagai pihak agar akses untuk air bersih dan sanitasi yang baik dapat dijangkau lebih banyak masyarakat,” ungkap Don.

Hal itulah yang membuat Water.org bekerjasama dengan Harpic dan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (Komida) mengedukasi pentingnya hidup bersih dengan memiliki toilet dan sanitasi layak.

Program ini selanjutnya bergulir dalam kampanye Aksi Toilet Bersih.

Baca juga: Kenali 3 Gejala Spesifik Anak Cacingan

Selain itu, diberikan pula bantuan untuk mewujudkan untuk mewujudkan aksi toilet bersih tersebut.

Seperti untuk anggota Komida. Dari 735.957 anggota yang tersebar di 287 kabupaten dan daerah di Indonesia, hanya 551.435 anggota yang memiliki toilet dan septictank.

Sedangkan 105.821 anggota memiliki toilet, namun tidak tersambung ke septictank, dan 78.701 anggota belum memiliki toilet.

“Dari data Desember 2019, masih banyak perilaku buang air besar sembarangan di jamban samping sungai karena faktor kebiasaan,” tutur ujar Direktur Operasional Komida, Sugeng Priyono.

Berangkat dari pemahaman itu, koperasi yang dipimpinnya memfasilitasi anggota berupa pinjaman sarana air bersih dan sanitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com