Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2020, 11:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.comGERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung kembali viral belum lama ini, saat disangkutpautkan dengan kematian selebritas, Ashraf Sinclair.

Spekulasi muncul, ketika Ashraf disebut mengalami GERD yang menyebabkan fungsi jantungnya berhenti. Namun kini simpang siur tersebut lenyap dengan sendirinya.

Kendati demikian, mungkin ada yang belum mengenal lebih dalam tentang apa itu GERD?

Spesialis Gizi Klinis Bandung Skin Center, A Firmansyah Wargahadibrata mengatakan GERD bisa dipicu berbagai hal.

Baca juga: Memahami Perbedaan Heartburn, Refluks Asam Lambung, dan GERD

Pemicunya bisa dari stres, cemas berlebih, ataupun akibat food intolerance secara berlebihan dan rutin.

Dia menyebut, mulut penderita GERD sering terasa asam, disertai rasa perih di dada hingga tenggorokan.

“Dari hasil pemeriksaan DNA di Asia, ada tiga jenis makanan di dunia yang (tergolong) diintoleransi,” ujar Firman kepada Kompas.com di Bandung, Senin (24/2/2020) kemarin.

Pertama, gluten yang terbuat dari gandum dan terigu. Risiko tinggi gluten terjadi pada delapan persen orang, ririko sedang 37 persen, dan risiko rendah 55 persen.

Kedua, susu sapi dan olahannya. Hasil pemeriksaan DNA mengatakan, sembilan dari 10 orang intoleran terhadap laktosa yang ada di susu sapi dan olahannya.

Baca juga: Awas, Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Olahan Bisa Sebabkan Kematian Dini

“Kalau pada bayi, diperlihatkan dengan pipi merah, anus juga merah. Itu tanda intoleran terhadap susu."

"Untuk dewasa, perhatikan, setelah minum susu mual gak, pencernaannya perih gak,” tutur dia.

Ketiga, kafein. Kandungan kafein ada dalam beberapa makanan seperti cokelat, kopi, teh, obat-obatan, termasuk obat pelangsing.

Dari hasil penelitian, 1:2 orang Asia intoleran terhadap kafein.

Kandungan ini bisa mendatangkan risiko untuk jantung dan pembuluh darah (stroke, ginjal, tekanan darah tinggi).

Risiko kedua adalah meningkatkan rasa cemas. Misalnya, ketika tidak meminum kopi, ia merasa tidak bisa berpikir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com