KOMPAS.com - Lutut terdiri dari tulang paha, yang mana bagian bawahnya terdiri dari dua ujung bulat dengan bagian atas yang relatif datar dibandingkan tulang kering.
Berbeda dengan sendi pinggul yang lebih aman, sendi lutut jauh lebih terbuka dan jauh lebih rentan terhadap cedera.
Karena wanita memiliki pinggul yang lebih luas, tulang kaki bagian atas wanita memasuki lutut dalam sudut yang lebih besar dan melilit lutut.
Baca juga: Akupunktur, Cara Tradisional yang Efektif Redakan Nyeri Lutut
Hal ini membuat wanita lebih rentan terhadap jenis cedera tempurung lutut tertentu, seperti chondromalacia.
Perempuan juga rentan terkena masalah dengan ligamentum cruciate anterior, salah satu ligamen kunci yang membantu menstabilkan sendi lutut.
Cedera lutut memang mungkin terjadi karena kecelakaan, seperti jatuh, kecelakaan mobil, cedera olahraga atau sakit seperti artritis atau radang sendi.
Namun mayoritas masalah lutut disebabkan karena tekanan berlebih pada lutut yang terjadi ketika berlari, memanjat, atau olahraga high impact berulang.
Menurut sejumlah studi dan para dokter, selain karena ukuran pinggang yang memberi tekanan lebih pada sendi, perempuan juga lebih rentan karena hormon estrogen melemahkan ligamen.
Ini adalah faktor-faktor yang berada di luar kendali seseorang, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang untuk mengatasi nyeri lutut.
Menurut Ahli Kebugaran dan Direktur di Contours India, Chandra Gopalan, terlepas dari masalah yang berkaitan dengan hormon, masalah lain yang mempengaruhi lutut wanita antara lain adalah:
Decitan yang dirasakan adalah akibat dari kisi tempurung lutut yang tidak selaras di ujung bawah tulang paha.
Perempuan sangat rentan terhadap sindrom ini karena panggul yang lebih lebar secara alami menyebabkan paha lebih condong ke dalam.
Kondisi ini memberikan kekuatan ekstra pada lutut perempuan. Solusinya, cobalah melakukan latihan penguatan lutut.
Selama aktivitas fisik, kita mungkin pernah merasakan sakit yang tajam di antara tempurung lutut dan tulang kering.
Rasa sakit berlanjut sebagai rasa sakit yang konstan.