Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2020, 07:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asupan serat tidak hanya direkomendasikan bagi orang dewasa, melainkan juga penting untuk pertumbuhan anak.

Makanan berserat tinggi sangat bermanfaat untuk proses metabolisme tubuh dengan cara menormalkan gerakan usus, menjaga kesehatan usus dan kualitas tinja, serta mempermudah proses buang air besar.

Kondisi itu membantu anak memenuhi kebutuhan nutrisi harian, mencegah makan berlebihan, sehingga memperoleh berat badan yang sehat.

Baca juga: Makanan Anda Tidak Sehat bila Kekurangan Serat

Namun, meski serat baik untuk kesehatan, seringkali anak-anak tidak mempunyai selera dalam mengonsumsi makanan yang mengandung serat.

Hal ini memicu gangguan pada kesehatan saluran cerna anak. Karena itu, orangtua dituntut lebih mencermati bagaimana asupan serat harian anak.

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia menyebut, terpenuhinya kebutuhan nutrisi di masa 1.000 hari pertama, adalah kunci tumbuh kembang anak yang optimal.

"Salah satu faktor penting yang harus jadi perhatian orangtua adalah menjaga kesehatan saluran cerna si kecil yang berpengaruh pada penyerapan nutrisinya."

"Sehingga, orangtua perlu mencermati pemenuhan kebutuhan serat anak," kata Arif.

Baca juga: 5 Tanda Tubuh Kekurangan Serat

Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A (K), peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi juga memberikan penjelasannya.

Badriul menyebut, asupan serat yang sesuai teruji klinis mengurangi gejala gangguan buang air besar.

"Serat dapat membantu menyerap air di usus besar, memperbesar volume dan melunakkan konsistensi feses."

"(Serat juga) mempercepat pembuangan sisa makanan dari usus besar, dan menstimulasi agar anak punya keinginan BAB -buang air besar," kata dia.

Baca juga: Agar Sehat, Tubuh Jangan Sampai Kekurangan Serat Pangan

Badriul memaparkan ini dalam acara Bicara Gizi: Peran Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak, di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Anak kurang serat

Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A (K), peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi dalam acara Bicara Gizi: Peranan Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak di Jakarta, Rabu (04/03/2020).KOMPAS.com/Gading Perkasa Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A (K), peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi dalam acara Bicara Gizi: Peranan Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak di Jakarta, Rabu (04/03/2020).
Sebuah penelitian di Jakarta menunjukkan, 9:10 anak berusia 2-3 tahun hanya mengonsumsi rata-rata 4,7 gram serat per hari.

Jumlah ini jauh di bawah angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2013, yaitu 16 gram serat setiap harinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com