Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Inspeksi Corona, Dubes RI di China Kaget Lihat Dior Bikin "Batik"

Kompas.com - 06/03/2020, 10:14 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak media mengabarkan situasi di China yang semakin membaik dan kehidupan yang mulai kembali bergeliat, menyusul semakin banyaknya pasien virus corona yang sembuh.

Untuk membuktikan kabar tersebut, Duta Besar RI untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun mencoba turun langsung ke pusat-pusat keramaian Kota Beijing.

Baca juga: Antisipasi Penularan Virus Corona di Mal

"Siang hari ini saya bersama teman-teman kembali akan mengelilingi Kota Beijing untuk melihat perkembangan yang disampaikan banyak media maupun pemerintah setempat bahwa situasi di Cina sudah mulai kondusif."

Begitu perkataan Djauhari dalam sebuah video yang diunggahnya ke akun Instagram @djauharioratmangun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Djauhari Oratmangun (@djauharioratmangun) on Mar 5, 2020 at 4:31am PST

"Batik" Dior

Ketika tiba di pelataran sebuah mal, hal pertama yang mencuri perhatian Djauhari justru etalase rumah mode asal Perancis, Dior.

Pada etalase yang menghadap sisi luar mal, dipajang beberapa koleksi busana dan aksesori dengan nuansa mirip batik, berlatar belakang kain yang juga menyerupai motif batik.

Menurut Djauhari, koleksi itu memberikan inspirasi bahwa batik Indonesia mungkin juga akan digemari di China.

Baca juga: Melania Trump, Kembali Tampil Kasual dengan Sepatu Bot Dior

"Cukup menarik. Ini salah satu peluang pasar untuk batik masuk ke China secara masif. Dior memberikan ide yang luar biasa," ungkap dia.

Koleksi yang dilihat Djauhari ternyata salah satu dari koleksi Cruise 2020 dari Dior yang sudah dipamerkan di atas runway pertengahan tahun lalu.

Motif mirip batik yang dituangkan Dior ke dalam kain rupanya merupakan terjemahan landskap Maroko.

Maroko, sebuah negara yang terletak di perbatasan Mediterania, Eropa, dan Afrika, dianggap kerap menjadi destinasi impian bagi para seniman, penyair, penulis, hingga para petualang.

Baca juga: Batik Tulis dari Lasem Semarang akan Diboyong ke Belanda

Tak heran jika motif dan tampilan koleksi ini sekilas terlihat mirip batik Indonesia. Sebab, Dior memang terinspirasi dari kain cetak lilin.

Seperti tercantum dalam situs Dior, Antropolog Anne Grosfilley mengeksplorasi asal usul dan evolusinya yang kompleks bahwa kain-kain tersebut sudah seperti pohon keluarga, dengan perjalanan berliku dari Eropa dan Asia, meluas ke Afrika.

Direktur Kreatif Dior Maria Grazia Chiuri berkolaborasi dengan pabrik dan studio Uniwax di Pantai Gading menerjemahkan kembali ide Dior hingga dituangkan ke dalam tenunan kain edisi khusus.

Kehidupan alam liar yang mengilhami para penulis ternama juga berhasil dituangkan Dior ke dalam motif yang terbentang dalam cetakan bahan warp, jacquard, dan fils coupé.

Baca juga: Footprints di Maroko, Etalase Koleksi Pria Louis Vuitton SS 2020

Kreasi itu pundiselingi sutra ecru, kain kasa sutra, hingga shantung yang mempercantik mantel, jas, rok berlipit, dan celana panjang dari koleksi ini.

Melalui dialog budayanya, koleksi Cruise menawarkan ragam realitas dan temporalitas.

Disingkapkan, fesyen adalah kain unik yang terinspirasi oleh tempat dan waktu yang dituangkan menjadi sebuah visi baru.

Nah, bagaimana menurutmu, apakah koleksi ini memang mirip batik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com