KOMPAS.com - Berapa kali seorang ibu dapat menjalani operasi caesar di sepanjang hidupnya?
Tidak ada aturan yang pasti. Demikian jawaban Dr Goh Shen Li, konsultan ahli kebidanan dan kandungan di Klinik Perempuan S L Goh, Singapura.
Penelitian mengungkap, risiko cenderung meningkat setelah operasi caesar ketiga. Meskipun, penelitian belum menentukan berapa angka pasti yang dapat dijalani seorang ibu, dan dianggap aman.
Baca juga: Seberapa Cepat Pemulihan Luka Bekas Operasi Caesar
Setiap tindakan operasi caesar akan lebih rumit daripada operasi sebelumnya, dan membutuhkan waktu lebih lama.
Risiko tersebut muncul karena wanita yang menjalani operasi caesar berisiko lebih tinggi mengalami pendarahan, infeksi, masalah di kandung kemih dan cedera usus, serta pembentukan jaringan parut setelah setiap operasi.
Selain itu, risiko pendarahan yang berlebihan meningkat seiring bertambahnya jumlah operasi caesar berulang.
Baca juga: Berapa Banyak Asupan Air yang Dibutuhkan Wanita Saat Hamil?
Ini, pada gilirannya, meningkatkan risiko terjadinya histerektomi (pengangkatan rahim) dan kebutuhan transfusi darah.
Ada juga kemungkinan masalah plasenta yang lebih tinggi seperti pravia (plasenta yang terletak sangat rendah di dalam rahim) atau akreta (plasenta yang tertanam ke dalam lapisan otot rahim).
Kedua masalah itu meningkatkan risiko perdarahan masif pasca melahirkan, sehingga membutuhkan histerektomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.