Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2020, 16:05 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Ketika sedang tidur, sebagian besar orang rentan terhadap aspirasi atau menghirup benda asing ke saluran udara, yang memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh.

Menurut seorang dokter di Seattle, Amerika Serikat, Bruce L Davidson, saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, risiko paparan virus corona saat tidur pun sangat besar.

"Virus corona menginfeksi sel-sel di bawah kotak suara (laring), saluran udara dan paru-paru, tidak seperti virus flu yang dimulai dari hidung dan tenggorokan kita," tulis Davidson.

"Selain partikel kecil yang terhirup di udara, virus corona mencapai sel-sel itu lewat cairan di hidung atau tenggorokan yang menyelinap melewati kotak suara kita dan masuk ke tenggorokan atau trakea."

Namun, Davidson yang merupakan ahli dalam penularan infeksi saluran pernapasan menyebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membatasi paparan terhadap virus saat tidur.

Baca juga: Social Distancing Efektif Cegah Penyebaran Corona, Bagaimana Caranya?

Pertama, ia menyarankan kita mencuci tangan dan wajah seandainya kita telah terkena kuman.

"Cuci tangan dan wajah kita dengan baik menggunakan sabun dan air hangat, termasuk mencuci seperempat inci ke dalam setiap lubang hidung. Lalu, sentuh bagian hidung dengan lembut," katanya.

Ia juga menyarankan agar membatasi obat penenang sebelum tidur, karena dapat meningkatkan aspirasi.

Yang terpenting, pastikan segala perangkat yang mereka pakai untuk tidur dalam kondisi bersih.

"Kuncinya adalah meminimalkan beban virus di sekitar wajah sebelum kita pergi tidur."

"Jika kita menggunakan perangkat di malam hari karena sleep apnea, hindarkan dari jangkauan orang batuk, bersin, atau bernapas, dan bersihkan secara teratur," tulis Dr. Davidson.

Virus corona adalah penyakit pernapasan, yang artinya menyebar saat orang yang terinfeksi mengalami bersin atau batuk.

Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi lebih dari 152.000 orang di sedikitnya 144 negara di seluruh dunia.


Baca juga: Beda Jenis Permukaan, Beda Kemampuan Bertahan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com