Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perokok Lebih Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 20/03/2020, 21:04 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejauh ini banyak dari kita yang memahami bahwa virus corona (Covid-19) lebih banyak menyerang orang lanjut usia dan orang-orang dengan penyakit penyerta.

Namun, selain dua kondisi tersebut, perokok dan pengguna vape (rokok elektrik) ternyata juga lebih berisiko mengalami infeksi virus corona.

Temuan ini didapatkan dari laporan terbaru publikasi ilmu pengetahuan Scientific American. Kepada Express.co.uk, Imunolog Dr. Jenna Macciochi menyarankan para perokok dan pengguna vape untuk berhenti.

"Jika ada waktu yang paling tepat untuk berhenti merokok, itu adalah sekarang," katanya.

Baca juga: Ini Sebabnya Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona

Merokok menekan fungsi kekebalan di paru-paru dan memicu peradangan. Meskipun sekarang banyak yang beralih menggunakan vape sebagai alternatif dari rokok konvensional, tampaknya vape juga membawa risiko yang sama.

Seperti dilaporkan oleh Scientific American, perokok dan pengguna vape jangka panjang berisiko tinggi mengalami pengembangan kondisi paru-paru kronis, yang telah dikaitkan dengan kasus Covid-19 yang lebih parah.

"Oleh karena itu, para ilmuwan mengatakan wajar jika mengasumsikan merokok dapat meningkatkan risiko pengembangan infeksi Virus Corona yang lebih serius," tulis mereka.

Baca juga: Sajadah Bisa Jadi Media Penyebaran Virus Corona, Ini Penjelasannya

Sebuah studi pracetak di Cina menemukan, bahwa pria lebih mungkin terkena virus corona daripada wanita.

Ini bisa jadi karena lebih banyak pria daripada wanita yang merokok di negara tersebut.

"Merokok adalah salah satu faktor risiko influenza," kata seorang profesor biologi sel dan fisiologi di Chapel Hill, Robert Tarran.

Ia menambahkan, orang-orang yang merokok tertekan kekebalannya sampai batas tertentu. Tubuh mereka memproduksi lebih banyak lendir.

Kondisi itu tidak membersihkan paru-paru. Selain itu, ada perubahan menuju peradangan dan perubahan sel imun juga.

Semua itu mengarah pada satu kemungkinan, bahwa mereka pada dasarnya lebih mungkin terkena virus dan mengalami kondisi yang lebih buruk jika terinfeksi.

Baca juga: Sakit Perut, Tanda Awal Terinfeksi Virus Corona?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com