Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Agar Tetap Berpikiran Positif di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 20/03/2020, 22:13 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Ramainya pemberitaan tentang virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 tak ayal menimbulkan kecemasan dan ketakutan.

Namun rupanya, untuk menghadapi virus ini, kita perlu selalu berpikiran positif. Menurut dokter spesialis kejiwaan Dr. Andri, Sp.KJ, FACLP, berpikiran positif mampu membuat imun menjadi kuat untuk melawan virus.

“Kalau menurun maka akan mudah terinfeksi virus, maka berpikirlah postif yang baik, walaupun mungkin sulit,” ujar Dr. Andri dalam video Youtube berjudul “Tips TETAP BERPIKIR POSITIF di MASA SULIT”.

Andri mengatakan, berpikir positif memang tak mudah dilakukan dalam kondisi seperti saat ini. Belum lagi, untuk pasien yang sudah menderita kecemasan atau anxiety.

Akan tetapi, berpikiran positif bisa saja dilakukan dengan menerapkan 4 hal berikut ini.

1. Batasi nonton dan konsumsi berita tentang Covid-19

Yang pertama yang perlu diperhatikan adalah perilaku. Sebisa mungkin kita harus membatasi diri untuk menonton atau membaca berita tentang update kasus virus corona di Indonesia maupun dunia.

“Mungkin habis makan siang, mungkin antara setengah jam atau satu jam, kita bisa membantu diri kita untuk mendapatkan informasi update,” ujar Andri.

Sebaiknya informasi update itu bisa dari WHO dan juga bisa dari pemerintah. Saat ini pemerintah juga telah menyediakan infromasi melalui Whatsapp maupun website resmi.

Hal ini dilakukan demi menghindarkan kita dari berita hoax yang akan membuat diri semakin cemas.

“Ini bisa membuat kita menetapkan batasan untuk penerimaan informasi tersbut,” kata Andri.

Baca juga: Kekuatan Berpikir Positif di Tengah Wabah Virus Corona

2. Lakukan perenungan

Selanjutnya, kita juga bisa menerapkan perenungan selama 15 menit setiap harinya. Perenungan ini bisa dilakukan di rumah seiring dengan peringatan pemerintah untuk tetap berada di rumah.

“Sisakan waktu yang panjang itu untuk merenung selama 15 menit, berdiam diri, boleh sambil merem atau sambil memperhatikan nafas,” ujar Andri.

“Kemudian arahkan pikiran kita hanya kepada satu titik saja, biasanya itu pernapasan kita,” imbuhnya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com