Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Wabah Corona, Ganti Lensa Kontak dengan Kacamata

Kompas.com - 24/03/2020, 15:26 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Di tengah merebaknya wabah virus corona, segala cara perlu kita lakukan untuk menghindari infeksinya. Termasuk dengan menggunakan kacamata

Para ahli dari National Health Services (NHS) menyebut, batasi menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut untuk menghindari penyebaran virus. Itu sebabnya, pengguna lensa kontak sebaiknya tidak menggunakan alat bantu penglihatan ini dan menggantinya dengan kacamata.

Mereka yang menggunakan lensa kontak tidak hanya berpotensi meningkatkan risiko terkena virus, melainkan juga cenderung menyentuh mata mereka sepanjang hari.

Dr. Sonal Tulsi dari American Academy of Ophthalmology mengatakan, "mengganti kacamata dari lensa kontak dapat mengurangi iritasi dan memaksa kita berhenti sejenak sebelum menyentuh mata kita."

Mengenakan kacamata juga dapat memberi perlindungan tambahan jika berada dekat orang yang memiliki virus dan ia bersin atau batuk. Mata telindungi dari droplet yang dilepaskan saat orang lain batuk atau bersin.

Namun, pemakaian kacamata hanya memberikan perlindungan secara terbatas. Menerapkan jarak sosial dari orang lain masih merupakan cara paling penting untuk mengurangi risiko paparan.

Seorang dokter spesialis pernapasan di China, Wang Guangfa, percaya ia terinfeksi virus corona dari seorang pasien melalui matanya ketika berada di klinik kesehatan.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kebersihan Diri untuk Mencegah Penularan Virus Corona

Matanya menjadi meradang di samping gejala lainnya, sebelum didiagnosis mengidap virus corona. Dia mengatakan hal itu karena dia tidak memakai kacamata pelindung.

Mengenai risiko penularan pada orang yang memakai lensa kontak, pakar lain menyebut kemungkinan itu sangat rendah. Asalkan kita mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh lensa kontak dan memakainya, serta menggunakan tetes pelembap jika terasa gatal.

NHS menyebutkan, jika tubuh kita memiliki suhu tinggi yang dapat dirasakan di dada dan punggung, serta batuk kering terus-menerus, itu adalah dua gejala yang menandakan kemungkinan kita terkena virus corona.

Wanita hamil dan orang-orang dengan indeks massa tubuh (BMI) di atas 40 (obesitas) baru-baru ini ditambahkan ke daftar orang-orang "berisiko tinggi", bersama lansia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.


Baca juga: Virus Corona Juga Mengubah Kebiasaan Orang Berbelanja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com