Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Psikosomatis, Saat Stres Melampaui Batas

Kompas.com - 29/03/2020, 21:48 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Gangguan psikosomatis merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang erat kaitannya dengan bagaimana pola pikir seseorang.

Menyelami lebih jauh tentang gangguan psikosomatis akan membawa kita memahami bahwa ada reaksi tubuh di luar kendali manusia.

Gangguan psikosomatis terjadi ketika ada pemicu dari pikiran dan sangat dipengaruhi emosi seseorang.

Jika biasanya gangguan kesehatan terjadi karena cedera atau infeksi, lain halnya dengan gangguan psikosomatis. Namanya saja psychosomatic, yang terdiri dari kata “psyche” (pikiran) dan “soma” (tubuh).

Bahkan, gangguan psikosomatis yang dipicu stres emosi dapat berdampak pada rasa nyeri tertentu pada tubuh. Gejala yang dirasakan setiap orang berbeda-beda, bergantung pada seberapa parah trauma dan stres yang dialami.

Baca juga: Berbagai Dampak Stres terhadap Tubuh Kita

Gejala seseorang mengalami stres

Berbeda dengan penyakit fisik lain yang jelas pemicu dan gejalanya, gangguan psikosomatis tidak bekerja dengan mekanisme seperti itu.

Untuk mengetahui apakah seseorang dalam kondisi stres atau tidak, ada beberapa gejala yang bisa diidentifikasi, seperti:

  • Tangan terasa lebih dingin ketika disentuhkan ke leher
  • Detak jantung kencang atau cepat
  • Telapak tangan berkeringat
  • Otot tegang
  • Mulut kering
  • Tremor
  • Sensasi “kupu-kupu” di perut
  • Menstruasi tidak teratur
  • Mudah marah
  • Menyendiri
  • Tekanan darah meningkat
  • Sulit tidur
  • Gangguan pencernaan

Ada banyak gejala stres lain dan reaksinya bisa berbeda antara satu orang dan lainnya. Faktor yang berpengaruh seperti usia, jenis kelamin, kondisi medis, dan banyak lagi. Jika stres telah berubah menjadi terlalu ekstrem, maka gangguan psikosomatis bisa terjadi.

Sebenarnya stres pasti terjadi. Tidak ada orang yang hidupnya datar-datar saja. Justru ketika orang bisa mengenali emosi dan bisa validasi emosi yang dialaminya, itu adalah stres yang baik.

Sebaliknya, stres juga bisa menjadi pemicu gangguan psikosomatis apabila terjadi begitu ekstrem. Contohnya mengalami rasa kehilangan yang begitu besar hingga depresi.

Baca juga: 5 Teknik Relaksasi yang Patut Dicoba untuk Redakan Stres

Bagaimana stres memicu gangguan psikosomatis

Memang bukan perkara mudah memahami bagaimana stres bisa memicu gangguan psikosomatis, karena konsepnya abstrak dan tidak kasat mata. Namun sejak dulu, stres memang diyakini menjadi akar terciptanya segala jenis penyakit.

Analogi yang bisa memudahkan dalam memahami stres dan gangguan psikosomatis adalah pressure cooker, alat masak tertutup yang menggunakan tekanan untuk mematangkan bahan tertentu.

Pressure cooker memiliki saluran tertentu untuk mengeluarkan uap dari dalamnya. Namun jika saluran itu tersumbat, maka tekanan justru bisa menekan bagian tutup panci dengan paksa.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com