Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2020, 08:07 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli dan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat di seluruh dunia untuk menerapkan jarak sosial, demi mencegah penyebaran Covid-19 dari satu orang ke orang lain.

Namun pertanyaan lanjutan yang muncul adalah, mungkinkah penularan terjadi dari jasad korban yang meninggal dunia karena Covid-19?

Baru-baru ini, sebuah laporan dari para ilmuwan di Thailand menemukan kasus pertama dari jasad yang mentransmisikan virus corona kepada seseorang yang masih hidup.

Baca juga: Penuh Haru, Kisah Pasien Corona yang Melahirkan di Tengah Koma

Kasus tersebut dijelaskan pada hari Minggu di Journal of Forensic and Legal Medicine, di mana di dalamnya dilibatkan pemeriksa medis forensik di Bangkok yang terjangkit virus tersebut.

Won Sriwijitalai dari RVT Medical Center di Bangkok dan Viroj Wiwanitkit dari Hainan Medical University di China memberi penjelasan.

Disebutkan, tidak mungkin karyawan tak dikenal itu terinfeksi virus dari seseorang yang masih hidup, karena ada komunitas terbatas yang tersebar di Thailand.

"Kecil kemungkinan para profesional kedokteran forensik melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi. Namun, mereka memang melakukan kontak pada sampel biologis dan mayat."

Namun, tidak dijelaskan berapa lama virus dapat berada di dalam tubuh seseorang yang sudah meninggal.

Kendati demikian, penemuan terbaru menyebut, tindakan pencegahan harus diambil saat menangani jasad selama pandemi.

"Prosedur disinfeksi yang digunakan di ruang operasi dapat diterapkan di unit patologi atau forensik juga," tulis para peneliti.

Baca juga: 5 Cara Nikmati Momen Paskah di Tengah Pandemi Corona

"Saat ini, tidak ada data tentang jumlah pasti mayat yang terkontaminasi Covid-19, karena bukan praktik rutin untuk memeriksa Covid-19 pada mayat di Thailand."

Jasad tak menularkan Covid-19

Sementara itu, Department of Medical Services (DMS) di Thailand mengklaim, mayat pasien yang meninggal akibat Covid-19 tidak menular.

Dr. Somsak Akhasilp, Direktur Jenderal DMS, mengatakan, virus tersebut mati ketika inang atau pembawanya meninggal. Sehingga, tidak ada kemungkinan virus tersebut ditularkan ke orang lain.

Dr. Somsak merujuk pada pria berusia 70 tahun yang meninggal pada Maret 2020 lalu di Bamrasnaradura Infectious Disease Institute, setelah 50 hari bertarung melawan virus corona.

Berita kematian pria itu diunggah di jejaring Facebook oleh putra pria tadi.

Baca juga: Ibu Terinfeksi Virus Corona, Bolehkah Tetap Menyusui Si Kecil?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com