Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2020, 23:28 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Jika ada waktu yang paling tepat untuk berhenti menggunakan vape, sekaranglah saatnya.

Menggunakan rokok elektronik, di mana kamu menghirup campuran rasa, nikotin, dan bahan kimia, kemudian memuntahkannya menjadi kabut halus, bukanlah hal yang baik untuk kesehatan, apalagi di masa pandemi virus corona sekarang ini.

Catatan penting, Covid-19 “memangsa” paru-paru. Setelah infeksi mencapai hidung atau tenggorokan, infeksi akan mulai beringsut menuju saluran pernapasan, memicu peradangan di paru-paru.

Baca juga: Vape Berisiko Sebabkan Masalah Pernapasan dan Kesulitan Menelan

Untuk mengatasi infeksi dengan cepat, paru-paru harus dalam kondisi prima, sehingga mereka dapat bertarung dengan baik.

Sedangkan vape merusak paru-paru dan menekan sistem kekebalan tubuh sedemikian rupa, sehingga tubuh akan lebih sulit pulih dari Covid-19.

Penelitian tentang efek kesehatan jangka panjang vaping memang masih terbatas. Tetapi, mengingat apa yang kita ketahui tentang merokok, Covid-19 dan infeksi pernapasan lainnya, para ahli kesehatan dengan yakin mengatakan bahwa vaping tidak hanya akan meningkatkan risiko mengembangkan komplikasi dari virus corona.

Tetapi, juga akan meningkatkan peluang untuk menyebarkan penyakit itu ke orang lain. Bahkan, beberapa negara telah mengeluarkan rekomendasi kesehatan khusus tentang vaping dan Covid-19.

Baca juga: Mengenal Evali, Penyakit Paru akibat Vape

Berikut adalah beberapa efek menakutkan yang mungkin ditimbulkan oleh vaping terhadap virus corona:

1. Vape meningkatkan kemungkinan infeksi

Masalah yang paling jelas dari menggunakan vape adalah adanya kerusakan yang ditimbulkan pada paru-paru.

Ketika memakai vape, bahan kimia keras yang terkandung di dalamnya segera merusak sel-sel dalam sistem pernapasan, yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem kekebalan tubuh.

“Yang mana ini juga merupakan garis pertahanan pertama tubuh untuk melumpuhkan penyakit pernapasan seperti Covid-19,” menurut Alexa Mieses, dokter keluarga di Durham, North Carolina, dan asisten profesor kedokteran keluarga untuk Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina.

"Dalam waktu singkat, sistem kekebalan tubuh disibukkan dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh uap pada paru-paru," lanjut Mieses yang juga menambahkan bahwa ini membuat tubuh jauh lebih sulit untuk melawan pathogen, seperti virus corona.

Baca juga: Tak Cuma Bisa Rusak Paru-paru, Vape Pun Bisa Picu Kanker

Senada dengan Mieses, menurut Robert Jackler, ketua departemen otolaringologi di Stanford Medicine, hal itu terjadi, karena vape menekan respons kekebalan paru-paru, meningkatkan keparahan dan durasi infeksi pernapasan lainnya seperti bronkitis, influenza, dan pneumonia.

“Vape diduga dapat menunda pemulihan, seperti halnya perokok yang batuk setelah flu atau virus corona," kata Jackler.

Meskipun kami masih belajar bagaimana vape dapat memengaruhi risiko seseorang untuk terinfeksi Covid-19, para pakar kesehatan menduga hal tersebut mengikuti pola yang mirip dengan infeksi pernapasan lainnya.

2. Membuat paru-paru kesulitan mendapatkan oksigen

Covid-19 menyebabkan paru-paru terangsang dan membengkak, yang kemudian membuatnya lebih sulit untuk menyerap oksigen.

Jackler mengatakan, infeksi dapat mengurangi kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen hingga sekitar 50%.

Seseorang yang sehat dapat menggunakan oksigen tambahan dan sembuh dari infeksi. Tetapi, jika kemampuan paru-paru sudah berkurang karena merokok atau vape, akan sulit mendapatkan oksigen dan sembuh.

“Kemampuan tubuh untuk menahan kerusakan di paru-paru - sangat dipengaruhi oleh riwayat merokok dan vape,” kata Jackler.

Ini dapat menempatkan pengguna vape pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi Covid-19 yang lebih serius.

Baca juga: Bagaimana Rokok dan Vape Meningkatkan Risiko Virus Corona

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com