Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2020, 11:20 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Sengketa soal merek dagang antara legenda hidup NBA, Michael Jordan melawan merek China Qiaodan Sports, bergulir selama delapan tahun terakhir.

Perseteruan panjang itu kini telah berakhir, setelah pengadilan tinggi China memutuskan kemenangan untuk Jordan.

Dengan keputusan tersebut, seperti dilansir China Daily, perusahaan China tersebut tidak lagi dapat menggunakan terjemahan bahasa Mandarin dari nama Jordan, Qiaodan.

Baca juga: Sneaker Air Jordan 2 Retro, Hormati Para Rival Michael Jordan

Pengadilan menilai, penggunaan merek semacam itu bisa menyesatkan konsumen.

"Putusan yang dibuat oleh pengadilan tinggi tidak hanya mengakui hak Jordan untuk melindungi namanya di seluruh China."

"Tetapi juga menegakkan standar perlindungan yang sama yang ada dalam perselisihan hak kekayaan intelektual," kata Kang Lixia, seorang pengacara kekayaan intelektual dari Beijing Conzen Law Firm.

Kendati tak bisa memakai merek Qiaodan lagi, Qiaodan Sports masih dapat menggunakan logo berupa siluet pemain  basket -yang juga mirip dengan logo Jordan milik Michael Jordan.

Mengamati kenyataan itu, peneliti senior soal hak kekayaan intelektual di Akademi Ilmu Sosial China, Li Shunde, meyakini putusan ini bukan sengketa merek dagang terakhir antara Jordan dan Qiaodan.

Baca juga: Sneaker AJ 1 Fearless, Dua Cerita Penting Hidup Michael Jordan

Di tahun 2016, Jordan memenangi kasus melawan Qiaodan yang memberinya merek dagang atas namanya yang ditulis dalam huruf China.

Tak lama kemudian, pengadilan tinggi mengizinkan Qiaodan menggunakan namanya dalam bahasa Inggris yang diromanisasi.

Sejak putusan pengadilan terbaru ini, Qiaodan Sports mengatakan keputusan itu tidak akan mencegah mereka menggunakan merek dagang lain yang ada, dan bisnis akan berlanjut seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com