Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Olahraga Berlebihan Selama Masa Karantina, Apa Alasannya?

Kompas.com - 02/05/2020, 03:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Berkat pandemi Covid-19, kehidupan sebagian besar orang telah berubah, termasuk rutinitas olahraga.

Selain berusaha menjaga daya tahan tubuh agar tak terinfeksi virus corona, memiliki lebih banyak waktu selama di rumah membuat orang-orang ingin terus berolahraga.

Tapi hati-hati, olahraga terlalu banyak justru bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Baca juga: Jalan Kaki, Olahraga Terbaik Selama Masa Karantina di Tengah Pandemi

Jangan Berolahraga Terlalu Banyak Selama Karantina

Pandemi virus corona menyebabkan banyak latihan rutin dibatalkan atau dihentikan untuk sementara waktu.

Dengan demikian, pergi ke gym untuk mengangkat beban atau jogging di taman sambil mendengarkan musik lewat earphone, sekarang ini menjadi hal yang sudah ketinggalan zaman.

Olahraga di luar rumah digantikan dengan rutinitas latihan di rumah, demi menjaga tubuh kita tetap aktif meskipun dalam masa karantina.

Bagi banyak orang, ini bisa semudah jogging di tempat, push-up, pull-up, sit-up, atau lompat tali.

Tetapi jika kamu merasa bosan dan ingin berkeringat lebih banyak, para ahli memperingatkan untuk melakukannya dengan aman, karena berbahaya melakukan terlalu banyak olahraga. Dan ini bisa terjadi pada siapa saja, terlepas dari apakah ada pandemi atau tidak.

Baca juga: Jangan Olahraga Saat Ngabuburit, Apa Alasannya?

Jumlah Latihan yang Tepat

Ini sebenarnya cukup sederhana. Orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang selama periode satu minggu dan juga dua hari per minggu untuk kegiatan penguatan otot, sesuai pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Namun, penting untuk menghindari pola pikir, lebih banyak berarti lebih baik. Tidak demikian, karena manfaat berolahraga berhenti sekitar 300 menit.

"Apa pun latihan rutinmu, saya tidak akan mengubahnya karena Covid-19," kata Linda S. Pescatello, seorang profesor kinesiologi di University of Connecticut.

Bagaimanapun, berpapapun jumlah latihan akan lebih baik daripada tidak olahraga sama sekali, tetapi tetap pastikan tidak berlebihan.

Berikut adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan tubuh terlalu banyak berolahraga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com