KOMPAS.com - Anggapan yang menyatakan musik dapat menyehatkan jiwa bukanlah isapan jempol. Bahkan, sudah ada penelitian mengungkapkan bahwa masalah kejiwaan tertentu bisa disembuhkan lewat terapi musik.
Terapi musik adalah program terapi yang dijalankan oleh terapis yang kompeten dengan menggunakan musik sebagai sarana penyembuhan seseorang.
Terapi musik yang harus dilakukan seseorang berbeda-beda, mulai dari mendengarkan musik, bernyanyi, menari, hingga menciptakan musik itu sendiri.
Terapi musik ini sudah terbukti secara klinis mampu membantu menangani masalah kejiwaan yang berhubungan dengan penyakit emosional, kognitif, hingga masalah sosial.
Penelitian menunjukkan terapi ini sangat membantu seseorang yang kesulitan mengekspresikan diri lewat kata-kata.
Siapa saja yang sebaiknya mengikuti terapi musik?
Terapi musik dapat diikuti oleh orang yang mengalami berbagai masalah mental, seperti:
Bagi orang-orang tersebut, terapi musik terbukti dapat menjadi wadah untuk menyalurkan rasa sakit yang mereka rasakan.
Lewat terapi musik, mereka dapat lebih peka terhadap emosi sekaligus membangun koneksi dengan orang-orang yang mereka sayangi.
Baca juga: Mendengarkan Musik Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung Saat Mengemudi
Terapi musik bukan hanya berguna untuk menyalurkan perasaan terpendam. Lebih dari itu, penelitian menunjukkan ada manfaat lain yang bisa didapatkan seseorang ketika mengikuti terapi musik, yaitu:
Menghilangkan kecemasan dan rasa mengganjal di dalam pikiran
Penelitian menunjukkan orang yang mendengarkan musik sebelum melakukan operasi memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak melakukannya.
Pascaoperasi, orang yang kembali mendengarkan musik juga cenderung tidak merasakan ketidaknyamanan sehingga membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit dibanding mereka yang tidak melakukannya.
Membantu mempercepat proses penyembuhan
Mendengarkan musik atau bernyanyi juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, psikologis, kognitif, dan emosional.