Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Sesak Napas Tak Hanya karena Serangan Jantung

Kompas.com - 07/05/2020, 12:02 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sesak napas adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa merupakan salah satu gejala serangan jantung.

Namun, sesak napas tidak hanya karena berkaitan dengan penyakit jantung. Ada beberapa penyakit lainnya yang juga memiliki gejala sesak napas.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay Sp. JP (K), M. Kes, FIHA, FICA, FAsCC menyebutkan, beberapa di antaranya adalah karena infeksi berat, asma, bronkopneumonia, bronkitis, gagal ginjal, dan lainnya.

"Infeksi berat karena Covid-19 dan infeksi pernapasan lainnya juga bisa," kata Vito dalam sesi Kulwap, Selasa (5/5/2020).

Namun, secara umum, seseorang yang mengalami gejala sesak napas harus segera mendapatkan pertolongan medis. Sebab, penderita maupun orang sekitar seringkali tidak tahu apa penyebab sesak napas yang dialami oleh orang tersebut.

"Jadi kalau sesak napas segera ke rumah sakit, karena itu cepat sekali berkembang," tambahnya.

Untuk serangan jantung, penting pula memahami adanya golden period, yakni 12 jam setelah serangan. Vito menjelaskan, golden period digunakan untuk menentukan perawatan yang tepat bagi penderita.

Dalam waktu 12 jam setelah keluhan pertama muncul bisa dilakukan PCI Primer atau Primary PCI (Percutaneous Coronary Intervention) yang dilakukan untuk membuka penyumbatan dengan katerisasi dan pemasangan ring.

Jika tindakan tersebut tidak bisa dilakukan, maka akan dilakukan pemberian obat trombolitik atau pengencer darah.

"Jadi, waktu adalah otot jantung. Time is muscle. Maksudnya, semakin kama kita tunda ke rumah sakit, maka setiap otot jantungnya rusak semakin banyak," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com